SOLOPOS.COM - Ilustrasi pegawai (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJOKomisi I DPRD Sukoharjo menggelar rapat dengar pendapat (heaing) bersama direksi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukoharjo membahas agenda rekrutmen pegawai non-pegawai negeri sipil (PNS), Rabu (12/2/2014).

Dalam forum tersebut, Komisi I DPRD Sukoharjo mempertanyakan tahapan rekrutmen yang dilakukan pihak RSUD. Proses rekrutmen dinilai Komisi I DPRD tidak transparan dan rawan permainan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Alasannya, pengumuman adanya rekrutmen tidak dilakukan secara masif, masa pendaftaran hanya dua hari dan dilakukan oleh tim internal rumah sakit. Bahkan masyarakat di sekitar rumah sakit tidak mengetahui adanya agenda rekrutmen pegawai di RSUD.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, masa pendaftaran hanya dibuka pada Senin-Selasa (3-4/2) lalu. Anggota Komisi I DPRD Sukoharjo, Agus SUmantri mendesak direksi membuka kembali masa pendaftaran. Selain itu pengumuman adanya rekrutmen pegawai harus lebih masif.
“Tahapan rekrutmen sebelumnya terkesan hanya untuk orang dalam atau keluarga. Untuk itu kami minta masa pendaftaran dibuka lagi, diperpanjang. Umumkan kepada khalayak ramai ihwal adanya agenda rekrutmen pegawai non-PNS oleh RSUD Sukoharjo,” tandasnya.

Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut juga meminta supaya tes seleksi dilakukan serentak di satu tempat. Tujuannya supaya adil bagi seluruh pendaftar. “Hasil tesnya pun harus diumumkan secara terbuka beserta dengan rincian nilai hasil tes,” tegas dia.

Pendapat senada disampaikan Ketua Komisi I DPRD Sukoharjo, Suryanto. Menurut dia RSUD Sukoharjo memang berwenang melakukan rekrutmen tenaga atau pegawai non-PNS. Namun proses rekrutmen tersebut harus transparan, prosedural dan profesional.

“Semakin banyak yang mendaftar, akan membuat kita leluasa mendapatkan pegawai yang semakin berkualitas. Jadi, umumkan seluas-luasnya rencana rekrutmen pegawai ini. Jangan hanya menggunakan pengumuman tertulis yang ditempel di lingkungan RSUD,” papar dia.

Suryanto juga menekankan perlunya koordinasi antara manajemen RSUD dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sukoharjo dalam proses rekrutmen pegawai tersebut. “BKD juga berkaitan dalam proses seperti ini. Jadi tidak bisa ditinggalkan,” tambah dia.

Sementara Direktur RSUD Sukoharjo, Gani Suharto, menyatakan akan mengkaji masukan dari Komisi I DPRD. Di sisi lain, menurut dia jumlah pegawai yang akan direkrut sebanyak 39 orang. “Kebutuhan kami sebenarnnya 168 orang, tapi sementara kami akan rekrut 39 tenaga,” katanya.

Sebanyak 39 tenaga yang dibutuhkan RSUD Sukoharjo terdiri 16 perawat, dua asisten apoteker, satu elektromedik, satu tenaga IT, dua staf laboratorium, satu personel rehabilitasi medis, dua orang di instalasi gizi, lima cleaning service, dua staf administrasi/humas, empat pembantu umum, dua tenaga loundry dan satu petugas satpam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya