SOLOPOS.COM - Ilustrasi bocah pengidap difteri. (JIBI/Antara)

RSUD Karanganyar memastikan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium hanya ada satu pasien yang suspect difteri.

Solopos.com, KARANGANYAR — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karanganyar memastikan sejauh ini hanya merawat satu pasien suspect difteri yang mengarah ke positif difteri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Satu pasien itu warga Karanganyar adalah bocah 8 tahun berinisial RAP. Bocah lelaki itu mendapat perawatan di RSUD Karanganyar pada Rabu (20/12/2017) karena mengalami dan menunjukkan gejala difteri.

Ekspedisi Mudik 2024

Satu pasien lain, DW, 26, warga Karangpandan, masuk ke RSUD Karanganyar pada Senin (25/12/2017). Dia mendapat rujukan dari bidan ke RSUD Karanganyar karena diduga suspect difteri. Tetapi, hasil pemeriksaan di RSUD Karanganyar memastikan DW negatif difteri. (Baca: Lagi, RSUD Karanganyar Rawat Pasien Suspect Difteri)

“Setelah observasi ternyata pasien yang umur 26 [DW] yang masuk [RSUD] Senin itu ternyata dalam pemantauan tidak mengarah ke difteri. Pseudomembran hilang. Ada pseudomembran tetapi mengarah ke bukan pseudomembran yang diakibatkan bakteri difteri. Klinis tidak kuat,” kata Kepala Bidang Medis dan Keperawatan RSUD Karanganyar, Kristanto Setyawan, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (28/12/2017).

Kristanto menjelaskan DW mendapatkan pengobatan dan observasi. Menurut Kristanto, hasil observasi DW bagus. “Bullneck positif. Ada pseudomembran memang. Tetapi klinisnya tidak kuat sehingga kemarin kami hanya beri pengobatan, observasi. Hasilnya bgus. Rencananya dipulangkan,” ujar dia.

Sementara itu, RAP masih berada di ruang isolasi bangsal anak di gedung baru RSUD Karanganyar. Tetapi, Kristanto memastikan kondisi RAP membaik. Infus di tangannya sudah dilepas. RSUD belum memulangkan bocah itu karena masih akan melakukan observasi. (Baca: Bocah 8 Tahun Pasien RSUD Karanganyar Suspect Difteri)

“Masih diisolasi. Untuk pasien anak itu memang klinis suspect difteri. Kultur pertama belum muncul kuman [bakteri]. Kami lakukan kultur kedua mulai Kamis ini. Hasil akan keluar empat hari ke depan. Tapi klinis pasien anak memang suspect difteri. Kondisinya saat ini stabil sehingga infus dilepas. Ini tinggal pemantauan,” jelas dia.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Cucuk Heru Kusumo. Cucuk menyampaikan hanya satu pasien suspect difteri yang dinyatakan positif. Pernyataan itu disampaikan saat Cucuk bertemu dengan wartawan di sela-sela menghadiri acara di Hotel Taman Sari Karanganyar.

“Hanya satu yang positif. Hasil pengamatan di laboratorium. Yang positif itu yang anak. Kalau pasien satunya itu negatif.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya