SOLOPOS.COM - RSUD Bung Karno Solo. (Surakarta.go.id)

Solopos.com, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyiapkan RSUD Bung Karno di Semanggi, Pasar Kliwon, sebagai pusat perawatan pasien corona atau Covid-19.

Direktur RSUD Bung Karno, Semanggi, Solo, dr Wahyu Indianto, mengatakan sudah menghitung kebutuhan anggaran untuk keperluan itu mencapai Rp50 miliar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dana senilai itu akan digunakan untuk mengubah setting ruangan, pembelian alat pelindung diri (APD), obat habis pakai, serta alat penunjang lain yang harus disediakan.

Ibu Presiden Jokowi: Sosok Merakyat yang Meninggal karena Kanker

“Selain itu juga untuk tenaga medisnya, karena kami tidak memiliki sumber daya manusia yang cukup. Ini merupakan kelanjutan dari arahan Gubernur saat konferensi video kemarin. Kami diminta mempersiapkan diri dengan menggelar rapat anggaran,” kata dia saat dijumpai wartawan di Rumah Dinas Wali Kota Loji Gandrung, Rabu (25/3/2020).

Wahyu mengatakan akan disiapkan 60 bed di lantai IV untuk merawat pasien dalam pengawasan atau PDP corona dengan derajat keparahan 1 dan 2. Namun, apabila PDP dengan derajat keparahan 3 dan 4 ikut dirujuk, RSUD Bung Karno Semanggi Solo sudah menyiapkan 10 unit ventilator.

Patroli Social Distancing: Anak-Anak Muda Wonogiri Disuruh Pulang Saat Asyik Nongkrong di Kedai Kopi

“Derajat keparahan 3 dan 4 itu maksudnya yang sudah gagal napas dan sejenisnya. Kami punya ventitalor yang cukup, basisnya RS kami itu bagus ya,” jelas dia.

Wahyu menyebut setting ruangan di lantai IV akan terbagi menjadi dua jenis, yakni ruangan dengan sejumlah bed dan ruangan dengan satu bed khusus isolasi. Ruang yang berisi sejumlah bed tersebut akan digunakan untuk PDP yang belum terkonfirmasi positif corona.

Perubahan Setting Lokasi Butuh Waktu Sepekan

Sedangkan ruang isolasi dengan satu bed khusus untuk pasien positif Covid-19. Pemkot Solo menargetkan perubahan setting lokasi rampung maksimal sepekan.

Pasien Corona Meninggal Ke-3 RSUD Moewardi Warga Mojosongo Solo

Sementara kelengkapan APD diperkirakan butuh waktu lebih dari itu. “Tinggal APD, tanpa APD enggak bisa kerja. Tapi, pasokan APD belum siap karena baru mengajukan anggaran. Rehabnya selain pemasangan sekat, kami juga akan ganti pendingin udaranya. Teknisnya, RSUD dr Moewardi akan mengasistensi kami,” ucap Wahyu.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan keberadaan rumah sakit tersentral di RSUD Bung Karno Semanggi akan membuat masyarakat lebih tenang karena perawatan terkonsentrasi di satu tempat.

Hadiri Ngunduh Mantu di Grobogan, Rombongan dari Sragen Dipulangkan

Perawatan yang berpencar di sejumlah rumah sakit terkadang membuat mereka kurang nyaman saat harus berobat di salah satu rumah sakit rujukan.

“Kami siapkan dulu 60 bed, tapi kalau memungkinkan 200 bed bisa saja. Intinya untuk mengisolasi pasien,” ucap Rudy, panggilan akrabnya.

Pasien Positif Corona Wonogiri Sopir Bus Jurusan Bogor

Ihwal pelaksanaan rapid test, ia mengaku belum mengetahui informasi lebih lanjut. Informasi yang didapatnya, sasaran tes cepat di Jawa Barat yang sudah berlangsung adalah klaster Bogor yakni dua seminar dan pelantikan Hipmi.

“Kalau sini kan enggak ada klaster lokal. Karena empat pasien masuk klaster Bogor,” ungkap Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya