SOLOPOS.COM - Warga melintas di pintu keluar RSUP dr Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten, Jumat (15/1/2021). RSST merekrut sukarelawan untuk membantu penanganan di ruang isolasi Covid-19. (Taufiq Sidik Prakoso/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Rumah Sakit Umum Pusat dr Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten mendapatkan bantuan oksigen medis. Bantuan oksigen itu berasal dari salah satu BUMN.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan bantuan itu diberikan sebagai respons surat yang dikirim pemkab. Sebelumnya, pemkab melayangkan surat ke sejumlah BUMN untuk meminta bantuan oksigen medis yang belakangan kebutuhannya meningkat seiring peningkatan kasus Covid-19 di Klaten.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Ratusan Napi dan Tahanan Sragen Jadi Sasaran Vaksinasi Covid-19

“Ada bantuan oksigen kemarin ke RSST dari Petrokimia. Ini kami proses lagi ke Pusri dan semoga dalam waktu dekat bisa dikirim lagi,” ungkap dia saat ditemui di GOR Gelarsena Klaten, Jumat (23/7/2021).

Soal stok oksigen di rumah sakit, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan bantuan diberikan ke RSST lantaran jumlah pasien paling banyak berada di RSST. Selain itu, rumah sakit tersebut juga disebut paling membutuhkan oksigen medis. “Karena memang di sana terlalu banyak,” jelas dia.

Disinggung stok oksigen medis rumah sakit di Klaten secara umum, Ronny mengatakan relatif masih aman meski stok menipis seiring masih tingginya kebutuhan. “Stok aman tetapi belum sampai seperti instruksi Menkes aman sampai tiga bulan. Mudah-mudahan stok aman sampai pekan depan,” jelas dia.

Subkoordinator Hukum Organisasi dan Humas RSST, Hendra Harmoko, mengatakan pasokan bantuan oksigen medis dari Petrokimia diterima pada Kamis sekitar pukul 15.00 WIB. Jumlah bantuan oksigen likuid yang diterima sekitar 60 in. Sementara, kapasitas tangki oksigen sentral di RSST sekitar 120 in.

Bantuan oksigen medis itu setidaknya bisa menutup kebutuhan oksigen medis di RSST yang juga kondisinya menipis menyusul tingginya kebutuhan setelah ada peningkatan kasus Covid-19 di Klaten akhir-akhir ini. “Dari hasil penghitungan teman di IPSRS [Instalasi Peralatan Medis Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit], setidaknya 60an in itu cukup untuk 13-15 jam. Karena memang kebutuhannya banyak, semua butuh oksigen sehingga kebutuhannya banyak,” jelas Hendra.

Baca Juga: Sejak Januari Terjadi 51 Kebakaran di Grobogan, Kerugian Rp6,5 Miliar

Hendra mengatakan akhir-akhir ini kebutuhan oksigen melonjak menyusul banyaknya jumlah pasien. “Sebelum ada kasus Covid-19 tangki oksigen diisi maksimal sekitar 100 in bisa digunakan untuk empat sampai lima hari. Tetapi kondisi saat ini hanya cukup sehari. Kami masih terus berupaya agar kebutuhan oksigen untuk pasien ini selalu terpenuhi dengan melakukan efisiensi penggunaan. Sekarang kami tidak hanya menggandeng satu penyedia saja tetapi sampai dua hingga tiga penyedia,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya