SOLOPOS.COM - Direktur RS Indriati, Solo Baru, Imelda Tandiyo (kelima dari kanan) menggunting pita saat seremoni pembukaan klinik anggrek di rumah sakit setempat, Rabu (6/7/2022). (Espos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – RS Indriati Solo Baru, Sukoharjo membuka klinik anggrek untuk meningkatkan pelayanan prima terhadap pasien. Beragam pelayanan medis di klinik anggrek disokong sumber daya manusia (SDM) yang berpengalaman dan andal.

Acara seremoni peluncurkan klinik anggrek dilakukan dengan pengguntingan pita oleh Direktur RS Indriati Solo Baru, Imelda Tandiyo, Rabu (6/7/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Klinik anggrek memiliki beragam layanan unggulan yang didukung SDM yang berpengalaman dan mumpuni. Dokter dan tenaga medis siap memberikan pelayanan prima terhadap pasien.

Beragam layanan dan fasilitas unggulan di klinik anggrek RS Indriati Solo Baru didukung beberapa dokter spesialis. Misalnya, dokter spesialis syaraf, dokter spesialis anak, dokter spesialis kandungan, dan dokter spesialis kulit.

Ekspedisi Mudik 2024

“Beragam saran dan masukan dari mitra kerja dan pasien menjadi referensi bagi kami untuk memberikan pelayanan lebih baik dan lebih maksimal,” kata Imelda.

Baca juga: RS Indriati Solo Baru Tangani Saraf Kejepit dengan PLDD

Sebelum acara pengguntingan pita, ada talkshow yang mengupas tentang pencegahan penyakit stroke dan gathering mitra kerja. Talkshow itu dihadiri ratusan peserta mitra kerja RS Indriati Solo Baru dari perusahaan asuransi, perbankan, farmasi, dan sebagainya.

Narasumber yang memberikan materi dalam talkshow itu, yakni dokter spesialis syaraf, Peter Michel Souisa.

Selama ini, penyakit stroke menjadi salah satu penyakit mematikan di Indonesia. Pasien menderita stroke ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan.

“Penyakit mematikan pertama masih jantung. Di urutan kedua, baru penyakit stroke. Artinya, penyakit stroke masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat,” kata dokter spesialis saraf RS Indriati Solo Baru, Peter Michel Souisa.

Ada beberapa faktor risiko terjadinya stroke seperti faktor usia, tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes. Selain itu, gaya hidup seperti kebiasaan mengonsumsi junk food, merokok, serta kurang berolahraga juga memicu terjadinya faktor risiko stroke.

Baca juga: RS Indriati Boyolali Buka Klinik Imunicare, Layani Beragam Vaksinasi

Saat ini, ada pengobatan stroke yang efektif mencegah penderita dari kecatatan, yakni terapi trombolis. Terapi ini merupakan pengobatan untuk melarutkan sumbatan dalam pemburuh darah di otak, melancarkan aliran darah, dan mencegah kerusakan jaringan otak.

Waktu yang paling tepat untuk melakukan terapi trombolis, yaitu tiga jam-4,5 jam sejak kejadian stroke. “Di Soloraya, satu-satunya rumah sakit swasta yang memiliki terapi trombolis hanya RS Indriati. Jadi penderita stroke di Soloraya bisa menjalani terapi trombolis untuk mencegah kecacatan,” ujar dia.

Lebih jauh, Peter meminta agar masyarakat menerapkan pola hidup sehat saat beraktivitas sehari-hari. Terlebih bagi masyarakat yang berusia di atas 40 tahun.

Mereka rawan terkena penyakit stroke jika tak menerapkan pola hidup sehat sepeti rutin berolahraga dan tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol.

Baca juga: Gokil! Bakal Ada Pelayanan Kedokteran Nuklir di RS Indriati Solo Baru

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya