SOLOPOS.COM - Ilustrasi: Warga melakukan salat jenazah di kamar jenazah Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia, Gaza, bagi para korban serangan brutal pasukan Israel, Jumat (14/5/2021). Dalam serangan di wilayah Beit Hanoun itu satu keluarga Palestina yang terdiri atas enam orang termasuk seorang perempuan hamil meninggal dunia. Jenazah mereka kemudian dibawa ke Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia. (Anadolu Agency/ Ali Jadallah)

Solopos.com, JAKARTA — Rumah Sakit (RS) Indonesia di Bayt Lahiya yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza bagian utara turut membantu menangani puluhan korban serangan Israel.

Agresi Israel ke Jalur Gaza yang dimulai sejak Jumat (5/8/2022) mengakibatkan puluhan korban jiwa dan ratusan lainnya mengalami luka-luka

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Demikian disampaikan organisasi sosial kemanusiaan MER-C dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (8/8/2022).

Kementerian Kesehatan Palestina merilis jumlah korban akibat serangan Israel hingga Minggu (7/8/2022) pukul 23.25 waktu setempat mencapai 44 orang meninggal dunia dan 360 orang luka-luka.

Baca Juga: 150.000 Muslim Salat Iduladha di Masjid Al Aqsa Palestina

“Wanita, lansia bahkan anak-anak tidak luput menjadi sasaran serangan Israel,” rilis Kemenkes Palestina.

Reza Aldilla Kurniawan, seorang relawan MER-C di Jalur Gaza, melaporkan bahwa sejak Israel memulai serangan pada Jumat (5/8/2022), RS Indonesia menangani sedikitnya 8 korban meninggal dan 54 korban luka-luka.

Ruang instalasi gawat darurat (IGD) menjadi ruangan tersibuk di RS Indonesia di Bayt Lahiya setelah serangan terjadi.

Baca Juga: Mahasiswa Palestina dan Fiji Timba Ilmu di Monumen Pers Nasional Solo

Ruang IGD RS Indonesia itu terus menerima korban-korban serangan Israel dengan berbagai tingkat keparahan luka yang segera memerlukan pertolongan medis.

Selain IGD, ruang jenazah RS Indonesia juga menjadi tempat yang ramai didatangi warga Gaza.

“Mereka adalah para keluarga korban yang syahid atau warga Gaza yang ingin melihat anggota keluarga atau sahabat mereka yang menjadi korban,” kata pihak MER-C dalam keterangannya.

Baca Juga: MUI: Kematian Shireen adalah Duka Kemanusiaan

Relawan MER-C Reza menyampaikan selama serangan berlangsung, getaran terasa cukup kuat dan suara ledakan terdengar jelas dari Wisma dr. Joserizal Jurnalis, yakni tempat tinggal para relawan Indonesia selama bertugas di Jalur Gaza, yang berada di dalam kompleks RS Indonesia.

Dia mengatakan keberadaan RS Indonesia di Gaza menjadi sangat penting terlebih pada saat terjadinya serangan seperti sekarang ini.

RS Indonesia menjadi rumah sakit utama bagi para korban serangan di Gaza bagian utara untuk mendapatkan pengobatan dan pertolongan medis.

Baca Juga: Keji, Wartawan Al Jazeera Dibunuh Israel saat Meliput

Sejak dibuka pada akhir 2015, hingga saat ini MER-C masih terus melakukan pengembangan di RS Indonesia, baik dari sisi bangunan yang sudah menjadi empat lantai maupun peralatan medis yang terus dilengkapi secara bertahap sesuai kebutuhan warga Gaza.

Menurut pihak MER-C, semua fasilitas itu dapat terwujud berkat donasi dari rakyat Indonesia, kerja keras para relawan serta dukungan pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri dan KBRI serta semua pihak yang terlibat selama proses pembangunan RS Indonesia.

Baca Juga: China Desak Israel Hentikan Agresi di Palestina  

“Semoga RS Indonesia dapat terus bermanfaat dan menjadi wujud dukungan jangka panjang bangsa Indonesia untuk Palestina hingga Palestina meraih kemerdekaannya,” kata MER-C.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya