SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di perbankan. (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga 28 November 2021 sebesar Rp262,95 triliun. Persentase yang dicapai dari realisasi tersebut yakni sebesar 92,26 persen dari target total penyaluran KUR sebesar Rp285 triliun.

“Besar harapan kami, dengan kebijakan program KUR dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya Eddy dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (29/11/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia memerinci realisasi KUR yang telah diberikan kepada 6.962.882 debitur ialah KUR Super Mikro sebesar Rp9,71 triliun kepada 1.104.567 debitur, KUR Mikro sebesar Rp165,86 triliun kepada 5.410.536 debitur. Selanjutnya ialah KUR Kecil/khusus sebesar Rp87,36 triliun kepada 446.653 debitur, dan KUR Penempatan TKI sebesar Rp17,33 miliar kepada 1.126 debitur.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Melemah di Sesi Awal, IHSG Ditutup Menguat 46,74 Poin Awal Pekan Ini

Sebagai informasi, pada tahun 2021, pemerintah terus memberikan dukungan akses pembiayaan untuk UMKM melalui program KUR dengan mengeluarkan berbagai kebijakan. Pertama, meningkatkan target penyaluran KUR menjadi sebesar Rp285 triliun dari target sebelumnya sebesar Rp253 triliun.

Tidak Mensyaratkan Agunan Tambahan

Kedua, memperpanjang pemberian tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen dari Januari hingga Desember 2021. Sehingga, kata Eddy, suku bunga KUR tahun 2021 menjadi 3 persen. Ketiga, semua sektor ekonomi UMKM dapat diberikan KUR dan plafon KUR tanpa jaminan sampai dengan Rp100 juta.

Selain itu, pada Agustus 2020 lalu pemerintah disebut telah menambahkan skema KUR Super Mikro sampai dengan Rp10 juta yang tidak mensyaratkan adanya agunan tambahan. Dalam arti, hanya agunan pokok usaha yang dibiayai bagi semua pelaku UMKM. “Utamanya dari pekerja yang terkena PHK [Pemutusan Hubungan Kerja] dan ibu rumah tangga,” katanya.

Baca juga: Rencana Kenaikan TDL Tahun Depan Diprotes, Dinilai Terburu-Buru

Eddy menerangkan bagi calon penerima KUR Super Mikro, lama usahanya tidak dibatasi minimal 6 bulan, tetapi dapat kurang dari 6 bulan dengan persyaratan. Di antaranya ialah mengikuti program pendampingan formal maupun informal, tergabung dalam suatu kelompok usaha, atau memiliki anggota keluarga yang telah memiliki usaha.

Untuk mendukung pelaksanaan program KUR, pemerintah juga memberikan subsidi bunga terhadap masing-masing jenis KUR. Yaitu, KUR Super Mikro sebesar 13 persen, KUR Mikro 10,5 persen, KUR Kecil sebesar 5,5 persen, dan KUR Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebesar 14 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya