SOLOPOS.COM - Kondisi Umbul Ponggok di Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten, akhir pekan lalu. (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Pengelola Umbul Ponggok di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah hampir dipastikan kehilangan potensi pendapatan senilai Rp14 miliar. Gara-garanya, rencana pengembangan potensi Umbul Ponggok untuk menggaet pengunjung tertunda akibat pandemi Covid-19.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, pengelola Umbul Ponggok sebenarnya sudah mematok target pendapatan hingga Rp21 miliar sepanjang 2020. Berbagai upaya akan dilakukan guna mewujudkan target itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Reaksi Lihat Penampilan Baru Millendaru: Ashanty Terkejut, Anang Foto Bareng

Di antaranya merevitalisasi Umbul Ponggok berkonsep ecotourism, yakni berwawasan lingkungan dengan mengutamakan alam. Hal itu dinilai akan membikin nyaman pengunjung.

"Sejak Januari-Maret 2020, pendapatan Umbul Ponggok sekitar Rp1 miliar. Memasuki Maret 2020 hingga sekarang sudah dipastikan tak ada pemasukan karena pandemi Covid-19. Potensi kerugian pendapatan sudah senilai Rp14 miliar. Target kami di tahun ini senilai Rp21 miliar [target tahun sebelumnya senilai Rp9 miliar]," kata Kepala Desa (Kades) Ponggol, Kecamatan Polanharjo, Junaedi Mulyono, saat ditemui wartawan di desanya, Kamis (16/7/2020).

Valentino Rossi Gabung Petronas Yamaha, Tapi Belum Tanda Tangan

Junaedi Mulyono mengatakan munculnya pandemi Covid-19 mengakibatkan berbagai rencana pembangunan di kompleks Umbul Ponggok Klaten menjadi buyar. Sedianya, pengelola Umbul Ponggok sangat mengharapkan lonjakan pengunjung secara signifikan sejak Lebaran 2020 hingga Desember 2020.

"Melihat kondisi yang ada saat ini, sepertinya sangat sulit memenuhi target itu. Mengejar angka Rp3 miliar saja sulit [saat objek wisata diperbolehkan dibuka] apalagi ke angka Rp21 miliar itu," katanya.

Sempat Pengin Dirukiah, Santri Baru di Ponpes Malah Gantung Diri

Sementara itu Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan seluruh pengelola objek wisata di Kabupaten Klaten harus tetap bersabar di tengah pandemi Covid-19. Hal itu termasuk tidak terburu-buru membuka objek wisata.

"Semuanya harus dilakukan secara hati-hati. Ini [menutup objek wisata] menjadi bagian mencegah Covid-19," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya