SOLOPOS.COM - Roy Marten dan Kedua Anaknya, Gading dan Gibran (Youtube/Marten and Friends)

Solopos.com, SALATIGA -- Siapa yang tidak kenal dengan sosok tampan era 70an bahkan hingga sekarang, ketampanannya masih sangat terlihat. Roy Wicaksono Abdul Salam atau yang dikenal luas dengan nama Roy Marten adalah aktor senior yang merupakan asli putra daerah Salatiga.

Lahir di Salatiga,  1 Maret 1952, berdarah campuran Jawa–Indo Belanda, nama Roy Marten meledak saat kemunculan pertamanya di tahun 1974, memerankan film Bobby. Dirinya beradu peran dengan Nurnainingsih, menjadi sepasang kekasih. Sejak saat itu, sampai sekarang sudah ada 150 lebih film yang dia mainkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui video wawancara di kanal Youtube Helmy Yahya Bicara, Sabtu (29/5/2021), Roy Marten disebut sebagai aktor penakluk wanita pada jaman itu. Sebelum masuk  dunia keartisan dan masih tinggal di Salatiga, Roy dikenal hobi menggaet banyak wanita.

Baca Juga : Tak Perlu Ke Luar Kota, Warga Salatiga Bisa Buat Paspor

Ekspedisi Mudik 2024

Semasa sekolah, Roy selalu ditegur oleh gurunya karena kenakalannya saat itu, bahkan gurunya meragukan masa depannya. Namun Roy berani berkata kepada gurunya kalau dia akan menjadi pesohor terkenal kelak.

Apa yang dikatakan Roy kepada gurunya bukanlah gertakan sambal. Dia bertekad untuk tidak meneruskan studinya setelah lulus SMA dengan mencoba peruntungan di Ibu Kota untuk menjalani kariernya di dunia hiburan.

Namun dalam wawancara itu, Roy mengaku bahwa karir keartisannya tidak didapat dengan cara instan. Pertama kali datang ke ibu kota Jakarta pada tahun 1972, saat itu dirinya masih 20 tahun. Dirinya tidak punya banyak uang, bahkan untuk bayar indekos dan bayar ongkos bus, dirinya selalu kekurangan.

Baca Juga : Bukan Cuma Pekalongan, Semarang & Demak Juga Terancam Tenggelam

Hingga akhirnya dirinya mengikuti berbagai macam audisi model untuk bisa menyambung hidup. Sampai akhirnya dirinya mendapat tawaran bermain oleh seorang pemain film saat itu. Tawaran itu membawa dirinya langsung menjadi pemeran utama di film Bobby dengan bayaran Rp100.000

Sementara itu, jauh sebelum masuk  dunia keartisan, dalam perbicangan dengan kedua anaknya, Gading Marten dan Gibran Marten di Kanal Youtube Marten and Friends, Roy mengatakan bahwa saat itu dirinya dalam  kondisi yang serba susah meski dia lahir dari keluarga yang cukup berada di Salatiga.

Kondisi sulit ini dipengaruhi oleh keputusan Presiden Soekarno untuk keluar dari keanggotaan PBB dan menolak semua bantuan asing. Kondisi berubah saat era Presiden Soeharto di tahun 1966, di mana banyak permodalan dan bantuan asing masuk sehingga perekonomian bergerak.

Baca Juga: Pulau Jawa Rapuh, Banyak Rongga & Rekahan di Bawah Tanah

Saat itu, Roy mengatakan termasuk salah satu dari 4 keluarga etnis Jawa di Salatiga yang bisa membeli sepeda motor pada tahun 1968. Sejak saat itulah, Roy menjadi penakluk wanita di Salatiga, karena selain parasnya yang tampan, dirinya juga punya sepeda motor sehingga bagi para wanita saat itu, Roy Marten adalah pribadi paket lengkap.

Sepeda Motor Pertama Roy Marten (Youtube_Marten&Friends)
Sepeda Motor Pertama Roy Marten (Youtube/Marten and Friends)

Roy juga mengatakan karena begitu jarangnya orang punya kendaraan pribadi, bahkan transportasi umum hanya lewat beberapa jam sekali, jalan di Salatiga saat itu bisa buat tiduran. Kalau ada kendaraan pribadi, baik itu motor atau mobil, sudah pasti milik keluarga Roy saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya