SOLOPOS.COM - Ilustrasi persebaran virus corona. (Freepik)

Solopos.com, WONOGIRI -- Hingga Minggu (11/5/2020) pukul 21.00 WIB, tercatat kasus positif Covid-19 di Wonogiri tak bertambah. Kabar baiknya, penambahan terjadi pada pasien sembuh yang bertambah satu orang.

Alhasil, total kasus Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh menjadi enam orang. Sementara, kasus yang masih dirawat menyisakan tiga orang. Dan dengan satu kasus meninggal dunia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Burung Hantu Diusulkan Gantikan Jebakan Tikus Berlistrik di Sragen, Efektifkah?

Berdasarkan data yang dirilis Pemkab Wonogiri, untuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 699 orang. Dengan perincian, sebanyak 157 orang sedang dipantau dan 542 selesai dipantau.

Ekspedisi Mudik 2024

Sedangkan untuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) di wilayah ini tak bertambah sejak Rabu (5/5/2020), yakni tetap 47 orang. Adapun perinciannya, tiga dirawat, 43 sembuh dan satu meninggal dunia.

Ini Jenis-Jenis Bansos Selama Pandemi Covid-19 di Sragen, Warga Tak Boleh Terima Dobel

Ribuan Karyawan Dirumahkan

Kasus pandemi Covid-19 di Wonogiri ternyata berdampak ke berbagai lini, salah satunya banyaknya karyawan yang dirumahkan.

Kenalkan Rudi Swasto dari Klaten, Desainer Sepatu Bola David Beckham hingga Zidane

Total karyawan di Wonogiri yang dirumahkan hampir mencapai 2.000 orang. Berdasar data yang dihimpun Solopos.com di Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Sabtu (9/5/2020), awalnya tercatat ada 103 pekerja yang dirumahkan dan di-PHK yang terdiri atas 84 karyawan dirumahkan dan 19 di-PHK.

Ngabuburit Ala Pemuda Padas Klaten, Bikin Mural Bertema Covid-19 hingga Didi Kempot

Kepala Disnaker Wonogiri, Ristanti, mengatakan karyawan yang dirumahkan tak mendapat gaji, sedangkan yang di-PHK mendapat pesangon. Karyawan yang dirumahkan mayoritas dari perusahaan otobus (PO).

Perusahaan mengambil kebijakan tersebut karena armada tak dioperasikan menyusul adanya larangan mudik. Perusahaan menetapkan kebijakan tersebut hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Kasus Terbaru Positif Corona Teras Boyolali Diduga Pembawa Virus Pasien 04 yang Meninggal

“Tempat usaha yang merumahkan dan mem-PHK karyawan rata-rata tempat usaha berskala menengah dan kecil. Perusahaan besar tak melakukannya, tetapi memilih cara lain, seperti meliburkan karyawan dengan tetap menggaji mereka,” kata dia saat dihubungi Solopos.com.

Tak Mau Bergantung Bantuan Pemerintah, Warga Tibayan Bikin Jimpitan & Tanam Sayuran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya