Solopos.com, SOLO – Kota Solo menyumbang kematian terbanyak di Jateng akibat wabah virus corona. Sampai Minggu (22/3/2020) tercatat ada 5 kasus positif di Solo, Jateng, dan 2 di antara mereka meninggal dunia, sementara 14 lainnya tercatat sebagai PDP dan 5 lainnya ODP.
Pada Sabtu (21/3/2020), jumlah kasus positif corona di Jawa Tengah (Jateng) bertambah. Tercatat ada 2 tambahan kasus positif corona. Sehingga total kasus positif corona Jateng terdapat 14 kasus. Tambahan itu berasal dari Pekalongan dan Purwokerto.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Jangan Beli Sendiri! Chloroquine Obat Keras Pasien Virus Corona
Dari 14 kasus tersebut, 3 di antaranya telah meninggal dunia dan 11 orang masih dirawat di berbagai rumah sakit (RS). Dengan demikian, tidak ada tambahan kasus pasien meninggal pada Sabtu ini.
Dari 11 pasien tersebut, 3 orang di RSUD dr Moewardi Solo, 3 di RSUP Dr Kariadi Semarang, 1 di RSUD Tidar Magelang, 2 di RS Wongso Negoro Semarang, 1 di RSUD Kraton Pekalongan, dan 1 di RSUD Margono Purwokerto.
Hasil Rapid Test Negatif, Belum Tentu Bebas Virus Corona
Sedangkan tiga kasus meninggal terdapat di RSUD dr Moewardi (2 orang) dan RSUP Dr Kariadi (1 orang).
Di samping kasus positif virus corona, di Jateng kini terdapat 2.391 orang dalam pemantauan atau ODP. Sementara itu ada 138 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Dengan demikian, Kota Solo dan Semarang bakal menjadii prioritas tes cepat corona alias rapid test. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, kepada wartawan Semarangpos.com.
Banjir Order, Pengrajin Etanol Bekonang Malah Kewalahan
Sebab, sampai saat ini kasus kematian akibat corona terbanyak berada di Kota Solo disusul Semarang. Sementara jumlah ODP terbanyak berada di Semarang.
Karantina Mandiri di Mojosongo
Berita yang tak kalah menghebohkan adalah prosedur karantina mandiri di empat rumah warga Mojosongo, Solo. Warga di empat rumah itu harus menjalani karantina lantaran berdekatan dengan tempat tinggal pasien positif corona.
Sebelum dinyatakan positif, pasien yang masuk kategori ODP itu masih berbaur dengan warga setempat. Namun, setelah hasil tesnya keluar dia langsung ddijemput petugas RSUD Dr Moewardi, Rabu (18/3/2020).
Bahan Sayur Lodeh 7 Warna Jadi Buruan Warga Klaten, Diklaim Mampu Tolak Bala
Itulah sebabnya warga setempat yang kedapatan kontak dengan ODP corona Solo yang akhirnya positif itu dikarantina. Di depan gang kawasan itu dipasangi tenda untuk pos jaga TNI.
Namun, menurut laporan warga sekitar, Aris Supriyanto, tidak ada petugas keamanan yang menjaga pos tersebut sejak Sabtu subuh hingga sore.