SOLOPOS.COM - Pengasong memakai rompi baru dari Solopos Media Group di Kota Solo. (Dokumentasi Sirkulasi Solopos)

Solopos.com, SOLO — Daliman 48, memakai rompi kuning biru bertulis Solopos saat mengasong koran di Jl. Adi Sucipto, tepatnya simpang empat Fajar Indah Solo. Sejumlah pengguna mobil dan sepeda motor tampak membeli koran yang ditawarkan.

Daliman biasa membawa 35 eksemplar Solopos, 15 eksemplar Koran Solo, 15 eksemplar Jawapos, dan tiga eksemplar Kompas saban hari. Saat pukul 09.00 WIB, koran yang dia bawa menyisakan hitungan jari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bapak dua anak tersebut telah 17 tahun mengasong koran setelah perusahaan dia bekerja tutup. Selama itu, dia pernah mengalami penjualan harian Solopos 65 eksemplar per hari, kini penjualan turun separuhnya.

Baca Juga : Kado 30 September, Reshuffle Diprediksi Tak Berefek

Menurut dia, perkembangan teknologi tidak akan membuat berita cetak sepenuhnya ditinggalkan. Dia mengaku para pelanggan yang merupakan pengguna kendaraan bermotor bagaikan tambal sulam. “Saya yakin walaupun semua perusahaan media diterpa badai, Solopos ada harapan akan kuat. Jangan sampai tutup. Saya masih semangat,” kata dia.

Daliman mengatakan tidak berpikir untuk beralih profesi selama 17 tahun terakhir. Dia yang biasa mengasong sampai siang bolong mendapatkan penghasilan Rp100.000 per hari. Tak ada kendala berarti. Kalaupun hujan, dia memakai plastik untuk melindungi surat kabar.

Dia bersyukur  saat Solopos Media Group (SMG) memberikan rompi baru. Adanya rompi bertuliskan “Mangga Sami Lembah Manah Tepa Slira” serta “Ayo Beli Koran di Pengasong” jadi daya tarik tersendiri. Bahkan ada sebagian pengendara yang iseng bertanya makna dari tulisan dalam rompi itu.

Cover Menarik

Menurut dia, para pengguna jalan lebih tertarik membeli koran ketika foto halaman depan menarik. “Cover depan dibikin menarik supaya banyak yang tertarik. Saya soroti halaman depan kurang menarik jadi kadang saya tampilkan koran lain. Foto-foto yang unik pasarannya akan lebih bagus,” paparnya.

Manajer Sirkulasi Solopos, Franky Simon, menjelaskan SMG membagikan rompi baru kepada pengasong surat kabar pekan lalu setelah kali terakhir membagikan pada 2017. Dirinya menerima masukan dari para pengasong untuk mengambangkan kualitas Harian Solopos. “Jadi dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-24, Solopos membantu para pengasong karena 24 tahun tanpa mereka Solopos tidak mungkin sampai seperti ini,” jelasnya.

Dia menjelaskan rompi yang dibagikan para pengasong sebagai identitas bahwa pengasong merupakan bagian dari SMG. Rompi baru bertuliskan Mangga Sami Lembah Manah Tepa Slira bermakna ajakan untuk saling bersikap rendah hati dan menghormati satu sama lain.

Baca Juga : Disiapkan 2 Rest Area Ruas Tol Solo-Yogyakarta-Bandara YIA

Franky berharap para pembaca lebih sabar dalam menjalani rutinitas atau melakukan perjalanan dan aktivitas para pengasong tidak mengganggu pengguna jalan. Solopos ingin terus melestarikan budaya Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya