Ritual dan Pesugihan di Gunung Srandil Cilacap

Solopos.com, CILACAP — Gunung Srandil di Desa Glempangpasir, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, merupakan destinasi wisata religi populer. Tidak sedikit orang yang datang untuk berziarah, melakukan ritual, hingga mencari berkah lewat pesugihan di kawasan tersebut.

Dikutip dari laman Disporpar Cilacap, Senin (17/1/2022), gunung tersebut menyimpan bukti sejarah yang luar biasa bagi masyarakat Indonesia serta dunia. Kawasan ini selalu ramai dikunjungi peziarah dari berbagai tempat setiap harinya.

Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar

Kebanyakan peziarah berkunjung pada malam Selasa Kliwon maupun Jumat Kliwon pada bulan Suro. Kebanyakan mereka datang untuk berziarah, namun tidak sedikit pula yang melakukan ritual, termasuk pesugihan.

Baca juga: Jejak Ki Semar di Gunung Srandil Cilacap, Sering Jadi Tempat Ritual

Objek wisata ini berupa bukit yang dikelilingi pepohonan. Di area gunung tersebut terdapat beberapa petilasan yang menjadi tujuan para peziarah.

Dikutip dari Wikipedia, makam yang berada di Gunung Srandil dibagi menjadi dua bagian yaitu lokasi di bawah ada lima titik pepunden dan dua titik lainnya ada di puncak Gunung Srandil. Kesemuanya merupakan rangkaian yang berurutan apabila hendak berziarah.

Baca juga: Gunung Srandil, Destinasi Wisata Religi Cilacap yang Dipenuhi Petilasan

Dimulai dari Eyang Guru atau Eyang Sukma Sejati, Eyang Sejati Kunci Sari Dana Sari. Selanjutnya Gusti Agung Sultan Murahidi.
Kemudian Nini Dewi Tunjung Sekar Sari sebagai pendamping atau istri dari Eyang Semar. Makam selanjutnya adalah Eyang Semar atau Kaki Tunggul Sabdo Jati Doyo Amung Rogo yang berada di samping istrinya.

Petilasan selanjutnya adalah milik Eyang Juragan Dampu Awang alias Sunan Kuning. Dilanjutkan petilasan Eyang Langlang Buana yang merupakan titisan Dewa Wisnu. Makam terakhir di Gunung Srandil adalah milik Mayang Koro atau Hanoman.