SOLOPOS.COM - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kedua dari kanan) didampingi Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jamal Wiwoho (kedua dari kiri), melihat alur produksi baterai lithium di pusat pengembangan baterai listrik PUI PT Teknologi Penyimpanan Energi Listrik di gedung Pusbanglis UNS Solo, Selasa (7/12/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mengunjungi Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT) Teknologi Penyimpanan Energi Listrik Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo, Selasa (7/12/2021).

Kedatangan Moeldoko itu untuk melihat langsung pengembangan baterai lithium yang telah dikerjakan UNS selama beberapa tahun terakhir. Moeldoko mengapresiasi sekaligus memberikan saran terkait upaya UNS Solo tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menyampaikan pemerintah berkomitmen dalam pengembangan kendaraan bermotor ramah lingkungan. Produksi mobil listrik dalam negeri menjadi salah satu fokus pemerintah untuk menurunkan emisi karbon hingga 29%.

Namun hal ini perlu upaya lebih mengingat saat ini Indonesia masih mengimpor komponen-komponen kendaraan listrik, salah satunya baterai. Moeldoko mengatakan baterai merupakan salah satu komponen penting selain motor serta controller dalam industri mobil listrik. “Sejauh ini kita masih impor di tiga komponen itu,” ujarnya.

Baca Juga: Begini Pengaturan Lalu Lintas Kawasan Pasar Legi Solo Seusai Penempatan

Moeldoko mengatakan UNS Solo dapat menjadi partner strategis dalam riset dan pengembangan teknologi baterai. Sejauh ini pemerintah sudah bekerja sama dengan Institut Teknologi Surabaya (ITS) untuk pengembangan motor serta controller.

Moeldoko optimistis Indonesia dapat segera lepas dari ketergantungan dalam produksi mobil listrik melihat potensi anak negeri. Terkait pengembangan baterai listrik, Moeldoko berharap dua atau tiga tahun ke depan komponen baterai listrik dapat dipasok dalam negeri.

Partner Besar

“UNS perlu punya partner besar untuk mengembangkan riset-riset yang sudah dilakukan. Yang jelas, pemerintah punya orientasi kuat untuk mendorong produk dalam negeri,” ujar Moeldoko di UNS Solo.

Pemerintah telah mengeluarkan Perpres No 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Meski demikian masih terdapat sejumlah kendala dalam pengembangan baterai listrik yakni ketiadaan fasilitas pengujian di dalam negeri.

Baca Juga: PPKM Level 3 Nataru Batal, Moeldoko: Pemerintah Pertimbangkan Ekonomi

Ketua PUI-PT Teknologi Penyimpanan Energi Listrik UNS Solo, Agus Purwanto, mengatakan fasilitas pengujian baterai yang sesuai skala nasional penting untuk pengembangan kendaraan listrik. “Sertifikasi baterai harus disesuaikan dengan kebutuhan nasional,” ujarnya.

Sementara itu Rektor UNS Solo, Jamal Wiwoho, mengatakan riset mengenai baterai lithium di UNS sudah dilakukan sejak 2012 silam. Baterai tersebut, imbuhnya, sudah diujicobakan pada sepeda listrik, motor listrik, dan mobil listrik.

“Melihat potensi ini, kami optimistis dengan masa depan pengembangan baterai lithium. Kami akan terus mengembangkan riset dengan mencari kemitraan agar dapat berproduksi lebih besar.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya