SOLOPOS.COM - Museum Manusia Purba Sangiran di Klaster Dayu, Sragen, Jateng. (Kebudayaan.kemendikbud.go.id)

Solopos.com, KARANGANYAR — Bupati Karanganyar dua periode 2003-2013, Rina Iriani Sri Ratnaningsih, mendesak Bupati Karanganyar, Juliyatmono, memberikan perhatian lebih banyak terhadap objek wisata Museum Manusia Purba Sangiran. Rina Iriani sempat mendatangi langsung museum di Klaster Dayu di Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah itu.

Rina mengaku sudah jalan-jalan ke Kecamatan Gondangrejo dan mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu itu. Sayangnya, saat Rina berkunjung, museum tersebut sedang tidak melayani kunjungan karena pandemi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan menutup sementara Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu selama pandemi Covid-19. Kemendikbud baru mengizinkan uji coba pembukaan museum pertengahan November ini. Informasi yang beredar, Kemendikbud mengizinkan uji coba mulai Sabtu (14/11/2020).

Gatot Brajamusti Meninggal Dunia, Ada Wasiat buat Parfi...

Ekspedisi Mudik 2024

"Sudah ke Gondangrejo. Mau melihat Kampung Purba. Kayaknya belum begitu gereget ya," kata Rina saat berbincang dengan wartawan di rumahnya pada Rabu (4/11/2020).

Rina mengaku menaruh harapan besar terhadap keberadaan museum tersebut di Gondangrejo. Salah satunya museum itu diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Perempuan yang menikmati masa bebas bersyarat pada HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2020, mengaku terinspirasi objek wisata tertentu saat berkunjung ke Afrika.

"Nah ini pekerjaan rumah untuk Pak Yuli [sapaan akrab Juliyatmono]. Harus bisa bagaimana menjadikan Kampung Purba seperti cita-cita saya waktu ke Afrika. itu begitu luar biasa menghasilkan PAD. Detinasi baru. Biar menjadikan ekonomi di Gondangrejo itu meningkat," tutur dia.

Astronom Klaim Temukan Kembaran Bulan di Balik Mars

Perempuan berkerudung itu mengaku mengisi waktu pada masa bebas bersyarat dengan berkeliling Kabupaten Karanganyar. Dia tertawa lirih saat Solopos.com menyebut perihal nostalgia di 17 kecamatan di Kabupaten Karanganyar.

Panen Durian

"Saya muter terus, melihat situasi dan kondisi Kabupaten Karanganyar. Alhamdulillah, semakin baik [perkembangan Karanganyar]. Nostalgia. Itu dulu tempat durian, kami panen. Seperti itu," cerita dia.

Satu kecamatan yang belum dikunjungi adalah Kecamatan Jatiyoso. Rencana Rina akan menyelesaikan kunjungan ke 17 kecamatan dalam waktu dekat. Sayangnya, saat berkunjung ke wilayah, Rina mengaku tidak selalu turun dari mobil.

Jitu Selamatkan Hubungan dari Ancaman Medsos

"Pernah turun dari mobil saat di Ngargoyoso. Saya makan di restoran di sana. Ada yang kenal. Dia pangil 'bu e, bu e, bu e.' Saya kaget. Kok masih kenal, kok ingat. Saya pakai masker. Mereka enggak panggil Bu Rina. Kata mereka 'ya masih ingat sama bu e'," ungkapnya.

Satu tempat yang hendak dia kunjungi adalah jalan tembus di Kecamatan Tawangmangu. Rencana Rina akan menikmati pemandangan sembari bersantai di salah satu objek wisata di sepanjang jalan tembus itu bulan depan.

Rina sempat berkolaborasi dengan penyanyi sekaligus pencipta lagu campursari yang mendapat julukan The Godfather of Broken Heart, Didi Kempot. Mereka berdua menyanyikan lagu Dalan Tembus. Video klip dibuat di sepanjang jalan yang menghubungkan Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah dengan Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya