SOLOPOS.COM - Rica-rica mentok Warung Goplo yang beralamat di Dukuh Srebeg Gede, Desa/Kecamatan Trucuk. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Warung berlokasi di Dukuh Srebeg Gede, Desa/Kecamatan Trucuk ini menyajikan kuliner andalan rica-rica mentok atau itik serati. Dagingnya yang empuk serta cita rasa manis, gurih, dan pedas membuat pelanggan ketagihan.

Warung itu bernama Goplo. Lokasinya berada di tengan perkampungan Dukuh Srebeg Gede, Desa/Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain rica-rica mentok, warung itu menyajikan hidangan lainnya. Di antaranya burung dara, ayam Jawa goreng, bebek goreng, belut penyet, sop ayam Jawa, hingga nasi goreng.

Pemilik Warung Goplo Kecamatan Trucuk, Sardiyana Goplo, 55, mengatakan warung itu dia buka sejak 2016. Dalam sehari, dia menyembelih 10 mentok, enam ayam, serta empat bebek. Sardiyana menjelaskan menu yang dia sajikan diolah dari bumbu yang dia racik sendiri.

Ekspedisi Mudik 2024

“Daging mentok dimasak bacem kemudian ditambah bumbu lainnya. Soal lama memasaknya hingga bisa empuk tidak pasti, tergantung umur mentok. Kalau satu ekor mentok itu bisa jadi enam porsi,” kata Sardiyana, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga: Promosikan Kuliner Jl. Bhali Klaten, Pemkab Siapkan 20 Panggung Hiburan

Sardiyana menjelaskan para pelanggannya berasal dari berbagai daerah, terutama dari kalangan perkantoran. Bupati Klaten, Sri Mulyani dan Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, pernah mencicipi rica-rica mentok bikinannya.

Sebelum menggeluti usaha kuliner, Sardiyana merupakan pengusaha tembakau yang sebenarnya sudah dia geluti sejak remaja. Hingga kini, oven tembakau miliknya masih ada.

“Saya beli tembakau basah kemudian saya olah sebelum dijual,” kata Sardiyana.

Sardiyana memilih banting setir ke usaha kuliner setelah usaha tembakau yang dia geluti berpuluh tahun itu terpuruk. Kali terakhir dia menanam tembakau di lahan seluas 2 ha yang akhirnya gagal panen gara-gara faktor anomali cuaca.

Baca Juga: Unik! Ada Resto Bernuansa Jepang di Janti Klaten

“Tembakaunya gagal panen karena mati diguyur hujan. Akhirnya karena kepepet, buka warung ini pada 2016,” jelas Sardiyana.

Ruangan di rumahnya yang sebelumnya untuk gudang tembakau diubah menjadi warung.

“Dulu tempat ini banyak tembakaunya. Sekarang jadi warung,” kata dia.

Disinggung keahliannya memasak, Sardiyana mengatakan sejak lama dia suka memasak. Tetapi hasil masakannya hanya dinikmati keluarga sendiri. Resep memasak rica-rica mentok juga dia temukan sendiri. Hal itu berdasarkan hasil coba-coba.

Baca Juga: Dimasak Pakai Arang, Bakmi Rebus Suwarni Klaten Makin Gugah Selera Makan

“Saya cari sendiri resepnya. Kurang apa saya tambahi,” ungkap dia.

Setelah menemukan resep yang pas, Sardiyana memberanikan diri membuka warung. Saat kali pertama buka, dia sempat mendapatkan saran dari pelanggan agar menurunkan level pedas olahan rica-rica mentok.

“Saat pertama buka, konsumen bilang rica-rica mentok pedas banget. Akhirnya dibuat tidak terlalu pedas. Kalau ada yang minta pedas, kami buatkan,” ungkap dia.

Salah satu warga Kecamatan Polanharjo, Maulana, 28, mengatakan cita rasa rica-rica mentok Warung Goplo gurih, manis, serta pedas.

Baca Juga: Catat Ya Lur! Ini 3 Tempat Makan Asyik di Pinggir Sungai Polanharjo Klaten

“Yang menjadi khas itu daging mentok di sini sangat empuk, dikunyah lembut, serta tidak amis,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya