BANDA ACEH-Puluhan ribu warga pesisir sejumlah kabupaten dan kota di Aceh berzikir dan berdoa mengenang sewindu (delapan tahun) musibah tsunami yang menelan korban lebih 200.000 jiwa meninggal dunia di provinsi itu, 26 Desember 2004.
Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024
Keluarga korban tsunami menggelar doa di masjid-masjid, dan meunasah (musala) di kampung mereka masing-masing sejak pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB. Selain itu, para keluarga korban bencana delapan tahun lalu juga berziarah di kompleks kuburan massal seperti di kawasan Ulee Lhue (Kota Banda Aceh) dan Siron Lambaro (Aceh Besar).
Di pemakaman korban tsunami Ulee Lhue, Wakil Wali Kota Banda Aceh Illiza Saa’duddin Djamal bersama unsur muspida juga berziarah dan berdoa mengenang para korban tsunami delapan tahun silam.
Doa dan zikir di masjid dan meunasah di Kota Banda Aceh, Aceh Besar merupakan dua wilayah yang hancur diterjang tsunami akhir 2004 digelar atas inisiatif warga dan dipimpin tokoh agama setempat.
Tsunami dengan jangkauan air laut menerjang daratan berjarak sekitar lima kilometer itu menghancurkan berbagai fasilitas publik, termasuk sedikitnya 110.000 rumah penduduk di kabupaten dan kota di pesisir pantai di Aceh.
Selain Kota Banda Aceh, dan Aceh Besar, kegiatan warga mengenang sewindu tsunami juga digelar para korban di Kabupaten Aceh Jaya dan Aceh Barat. Empat daerah di Aceh terparah diterjang bencana tsunami.