SOLOPOS.COM - Siswa-siswi MIN 3 Sukoharjo peringati Hari Kesehatan Gigi Nasional (HKGN) dengan sikat gigi masal di sekolah pada Senin (12/9/2022). (Magdalena Naviriana Putri/Solopos.com)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebanyak 5.000 murid SD dan MI di Kabupaten Sukoharjo memperingati Hari Kesehatan Gigi Nasional (HKGN) dengan sikat gigi massal pada Senin (12/9/2022). HKGN diperingati secara serentak oleh 276 cabang Persatuan Dokter Gigi Indonesia di seluruh daerah.

“Perlu kami laporkan PDGI Sukoharjo mengadakan sikat gigi massal 5.000 siswa di 10 SD/MI dari Sabtu sampai Senin [10-12/9/2022]. Dengan mengambil tema Pulih Bersama dengan Senyum Sehat Indonesia. Dikemas dalam kegiatan Sikat Gigi Bersama Anak Indonesia,” jelas Ketua PDGI Sukoharjo, Ali Imron saat ditemui dalam kegiatan sikat gigi massal di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 3 Sukoharjo, Senin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dokter spesialis konservasi gigi itu mengatakan kegiatan yang dilakukan di setiap-setiap sekolah di antaranya penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut. Dia juga memberikan edukasi tentang cara dan waktu gosok gigi yang baik.

“Kami juga memberikan contoh menyikat gigi yang baik secara serentak. Kalau untuk waktu sikat gigi yang baik minimal dua kali di pagi hari sebelum beraktivitas dan malam sebelum tidur,” terangnya.

Baca Juga: Terbuat dari Limbah Jamu, Pupuk Organik SMPN Terbukti Naikkan Hasil Panen Padi

PDGI Sukoharjo memiliki sekitar 140 dokter meliputi dokter gigi (umum) dan dokter gigi spesialis yang tersebar di seluruh fasilitas kesehatan di Sukoharjo. Dalam kegiatannya, PDGI turut memberikan sikat gigi dan pasta gigi sekaligus alat peraga gigi di setiap sekolah.

“Seluruh PDGI insya Allah memiliki komitmen yang kuat dalam peningkatan kesehatan gigi masyarakat. Secara umum sakit gigi ini tidak bisa digolongkan paing banyak di usia berapa. Namun, jenis penyakit paling banyak itu ada karies gigi [gigi berlubang],” jelasnya.

Dalam kegiatan itu, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, turut hadir dalam kegiatan dan turut menyikat gigi beberapa peserta didik. Peserta didik juga sempat mengayunkan bendera merah putih saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan.

Baca Juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Penganiayaan Santri Pondok Gontor Ponorogo

Etik menyoroti dalam prakteknya masih banyak anak-anak yang belum bisa menggosok gigi secara benar. Dia juga menyayangkan belum banyak orang tua yang tahu dan sadar, mengenalkan dan mengajarkan kepada anak mengenai kesehatan gigi dan mulut perlu dilakukan sejak usia dini.

“Ini perlu di sosialisasikan lagi di sekolah-sekolah, kegiatan-kegiatan yang digelar dengan anak-anak. Bagaimana biar anak-anak kita paham. Jadi jangan hanya asal esek-esek [menggosok gigi] tetapi gerakannya salah,” terang Etik.

Dia menyarankan edukasi perihal kesehatan gigi bisa diselipkan dalam kegiatan pelajaran atau di pagi hari saat anak-anak akan berangkat ke sekolah. Dengan pertanyaan sederhana “sudahkah menyikat gigi?”.

Baca Juga: Wah, Wilayah Kekuasaan Keraton Solo Ternyata Pernah sampai Banyumas dan Malang

“Karena mulut ini kelihatan kecil tetapi sumber virus asalnya dari mulut ini. Jadi harus tetap dijaga. Harapan kami kegiatan ini bisa berkelanjutan dan tidak hanya seremonial tetapi diedukasikan di event [kegiatan] tertentu ke anak-anak kita,” ujarnya.

Dia mengajak kepada seluruh masyarakat yang memiliki anak jenjang sekolah dasar. Untuk ikut berpartisipasi menyukseskan gerakan sikat gigi bersama anak Indonesia. Sehingga apa yang menjadi harapan dan tema HKBN direalisasikan bersama.

Nyuwun tulung bapak ibu dokter dibantu. Agar bisa mengedukasi dan sosialisasi baik lewat sekolah maupun kegiatan lain,” imbaunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya