SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pemerintah mengeluarkan izin impor beras kepada Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) di 2011 ini untuk mencukupi stok sebanyak 1,5 juta ton.

Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu menyatakan, pihaknya memberikan izin tersebut untuk memberi keleluasaan kepada Bulog dalam melakukan pengadaan beras luar negeri. Dengan demikian, Bulog tidak harus mengajukan izin setiap akan melakukan impor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Nanti kalau dia (Bulog) mau pakai semua atau tidak, akan tergantung dari hitung-hitungannya dia,” ujarnya ketika ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (12/1) malam.

Sebelumnya, Bulog telah menandatangani kontrak pembelian 1,23 juta ton beras dari Vietnam dan Thailand. Bulog melakukan pengadaan beras dari luar negeri alias impor lantaran target pengadaan dalam negeri tidak terpenuhi.

Di 2010, Bulog hanya mampu melakukan pengadaan dalam negeri setara 1,9 juta ton beras dari target 3,2 juta ton.

Menurut Mari, pemberian izin impor ini berdasarkan izin yang diminta Bulog berdasarkan hasil perhitungan. Perhitungan kebutuhan Bulog itu untuk melakukan Operasi Pasar (OP) dan menyalurkan beras bersubsidi atau Raskin. Dia menyatakan Bulog memiliki kesempatan untuk melakukan realisasi impor sampai akhir Februari.

Ketika dihubungi terpisah, Dirut Bulog Sutarto Alimoeso, mengatakan sisa kuota impor beras sebanyak 270 ribu ton akan dipasok dari Vietnam dan Thailand. Dia tidak khawatir dengan pernyataan Vietnam yang akan menutup ekspor beras untuk menjaga stok pangan. Pasalnya, Bulog telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan pihak Vietnam dalam pembelian beras sebanyak dua juta ton. “Saya masih terus jalan tuh (dengan Vietnam),” ujarnya.

Namun, terdapat perbedaan mengenai waktu realisasi impor antara yang diungkapkan Mari dengan Sutarto. Sutarto menyatakan realisasi impor bisa dilakukan hingga tanggal 31 Maret, dengan demikian Bulog masih bisa melakukan impor meskipun Indonesia telah memasuki masa panen. “Waktunya sampai 31 Maret,” tandasnya.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya