SOLOPOS.COM - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam Groundbreaking Ceremony Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). (Antara/Youtube Sekretariat Presiden)

Solopos.com, JAKARTA — Indonesia meraih komitmen investasi sebesar US$44,6 miliar atau setara Rp642,2 triliun (kurs Rp14.400 per dolar AS) dari kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA). Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai hal itu menunjukkan kepercayaan investor UEA semakin membaik.

“Khusus Uni Emirat Arab, kita punya komitmen total investasi yang sudah kita teken sebesar 44,6 miliar dolar AS. Ini bukan angka kaleng kerupuk,” kata dia dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis (11/11/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahlil mengungkapkan komitmen investasi tersebut juga termasuk sebesar US$18 miliar investasi yang akan ditangani Indonesia Investment Authority (INA atau Lembaga Pengelola Investasi/LPI). Menurut dia, sejumlah sektor yang dibidik dalam komitmen investasi secara keseluruhan meliputi proyek infrastruktur, pertanian, alat kesehatan, data center, hilirisasi pertambangan hingga energi baru terbarukan (EBT).

Baca juga: Penjualan Kendaraan Bermotor Naik 68% Berkat Diskon PPnBM

Lebih lanjut, dia menerangkan di antara komitmen yang diteken itu ada proyek hilirisasi batu bara yang jadi terjemahan visi Presiden Jokowi terkait transformasi ekonomi. Proyek yang diteken dengan perusahaan asal AS, Air Products, akan melakukan hilirisasi batubara rendah kalori menjadi produk Dimethyl Ether (DME) yang selanjutnya akan jadi pengganti pasokan LPG yang selama ini masih diimpor.

“Dengan ini, kita akan perlahan kurangi impor LPG kita dan kita gantikan dengan DME. Ini harganya lebih murah juga. Jadi substitusi impor dapat, kedaulatan energi perlahan bisa kita dorong. Kemudian, neraca perdagangan bisa kita jaga. Dan tentu tentu ini akan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan nilai tambah,” ujarnya.

Mantan Ketua Umum Hipmi itu mengungkapkan betapa kini kepercayaan investor UEA semakin membaik. Pemerintah UEA, lanjut Bahlil, menyampaikan bahwa kini Indonesia berubah sejak diimplementasikannya UU Cipta Kerja.

“Bahkan dalam beberapa statement (pernyataan) Pemerintah UEA mengatakan bahwa Indonesia sekarang berubah pasca pemberlakuan UU Cipta Kerja. Artinya ada kepastian, ada transparansi, ada rasa efisiensi dan kecepatan, itu mulai terjadi. Memang ini tidak gampang, ini pekerjaan yang harus kita kerjakan bersama,” katanya.

Baca juga: Berkat Ekosistem Ini Kinerja Pasar Modal Syariah Positif Meski Pandemi

Bahlil meyakini masuknya investasi UEA akan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih baik ke depan. Kendati ia akui, masih butuh waktu untuk bisa merealisasikan komitmen investasi UEA.

Ia berharap komitmen investasi UEA akan bisa terealisasikan seluruhnya paling lambat awal 2024 atau sebelum pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin selesai. Jika bisa terealisasi sesuai rencana, ia pun berharap Indonesia ke depan bisa jadi negara yang disegani dari sisi ekonomi.

“Saya punya keyakinan, kalau apa yang sudah kita rencanakan ini terwujud, maka 3-4 tahun ke depan Indonesia insya Allah akan menjadi negara yang disegani dalam konteks ekonomi. Tidak ada cara lain meningkatkan pertumbuhan ekonomi, hanya bisa kita dorong lewat investasi. Untuk dorong ekonomi yang berkualitas, kita harus dorong dengan investasi,” kata dia optimistis.

Baca juga: LRT Jabodebek yang Rusak Akibat Tabrakan akan Diuji Ulang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya