SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

ASI merupakan makanan bayi gratis yang memiliki manfaat menakjubkan. Sayangnya, masih banyak ibu yang tidak mau memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan. Padahal bila ibu-ibu di Indonesia mau memberikan ASI eksklusif, maka setiap tahunnya bisa menghemat Rp 18 triliun lebih.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2010 menunjukkan pemberian ASI di Indonesia saat ini masih memprihatinkan. Bayi yang menyusu eksklusif sampai 6 bulan hanya 15,3 persen.

Artinya, masih ada 84.7 persen ibu yang masih memberikan susu formula pada bayi sebelum usia 6 bulan atau bahkan semenjak lahir.

“Padahal pemberian ASI eksklusif bisa mengurangi kemiskinan,” jelas Dr Utami Roesli, SpA, MBA, IBCLC, Ketua Sentra Laktasi Indonesia, dalam acara temu media di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (5/8/2011).

Dr Utami menjelaskan, bila dihitung harga 1 kaleng susu formula adalah Rp 65.000 dan bayi yang lahir di Indonesia 5 juta per tahun, maka biaya 6 bulan susu formula untuk bayi-bayi tersebut adalah:
5 juta x 55 kaleng (@ 400 gram) x Rp 65.000 = Rp 18,012 triliun

“Bayangkan Indonesia akan menyumbangkan Rp 18 triliun per tahun kalau saja ibu-ibu mau memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Kan lebih baik kalau biaya sebesar itu bisa dialokasikan pada dana kesehatan atau pendidikan,” jelas Dr Utami.

Rendahnya pemberian ASI merupakan ancaman bagi tumbuh kembang anak yang akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan kualitas sumber daya manusia secara umum.

Pemberian ASI tidak hanya bermanfaat untuk nutrisi bayi, tapi bisa membentuk perkembangan emosional karena dalam dekapan ibu selama menyusu bayi bisa bersentuhan langsung dengan ibu sehingga ia mendapatkan kehangatan, kasih sayang dan rasa aman.

“ASI adalah cairan hidup sedangkan susu formula itu cairan mati. Komposisi dan jumlah ASI setiap hari tidak pernah sama, selalu berubah sesuai dengan kebutuhan bayi, berbeda dengan susu formula. Ini kan gratis, tapi masih banyak ibu yang belum mau memberikan ASI eksklusif,” jelas Dr Utami.

dtc

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya