SOLOPOS.COM - Sejumlah pedagang Pasar Sumberlawang, Sragen, mengecek jatah los mereka di bangunan baru pasar seusai revitalisasi, Kamis (1/3/2018) lalu. (Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)

Sebanyak 5 pasar di Sragen direvitalisasi tahun ini.

Solopos.com, SRAGEN—Sejumlah persoalan yang muncul seiring program revitalisasi pasar tradisional beberapa tahun terakhir tak membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen kapok. Tahun ini sekitar lima pasar tradisional giliran akan direvitalisasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kelima pasar itu, yakni Pasar Ngarum (Ngrampal), Pasar Sukorejo, Pasar Sambi, Pasar Pucuk (Masaran), dan Pasar Blimbing (Sambirejo). Revitalisasi pasar yang disebut terakhir adalah opsi pengalihan anggaran revitalisasi Pasar Gemolong.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen, Untung Sugihartono, mengatakan revitalisasi Pasar Blimbing menggunakan dana tugas pembantuan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) sekitar Rp6 miliar.

Dana itu adalah hasil pengajuan bantuan revitalisasi Pasar Gemolong yang kebutuhan anggarannya Rp75 miliar. Akan tetapi, dana yang disetujui hanya untuk pembangunan pasar tipe C Rp6 miliar, Pemkab pun mengalihkan peruntukannya. (baca juga: REVITALISASI PASAR SRAGEN: Disperindag Pilih Tunggu Sikap Pedagang Pasar Sumberlawang Soal Pindahan)

Ada dua pasar yang memungkinkan untuk direvitalisasi menggunakan dana itu, yakni Pasar Blimbing dan Pasar Jati Tengah (Sukodono). Namun demikian, bila merujuk luas lahan pasar dan jumlah pedagang, menurut Untung Pasar Blimbing lebih memungkinkan.

Berdasarkan kategorinya, luas pasar tipe C sekitar 3.000 meter persegi dengan jumlah pedagang 230 orang. Sedangkan berdasarkan dokumen Disperindag luas Pasar Blimbing 4.000 meter persegi dengan jumlah pedagang sekitar 272 orang.

“Nanti akan coba kami buat perubahan DED [detail engineering design] Pasar Blimbing agar semua pedagang bisa masuk. Sebenarnya yang kami ajukan ke pusat adalah Pasar Gemolong. Tapi, dapatnya baru untuk pasar tipe C,” sambung Untung.

Dia menjelaskan pekan lalu pihaknya mengikuti rapat koordinasi di Kemendag terkait sosialisasi Permendag Nomor 55/2018 tentang Pengalokasian Dana Tugas Pembantuan kepada pemerintah daerah untuk pembangunan pasar rakyat.

Dalam rapat itu dijelaskan Sragen mendapat alokasi dana tugas pembantuan untuk pembangunan pasar tipe C sebesar Rp6 miliar. Maka dari itu, karena tak sesuai dengan kelas Pasar Gemolong yang dihuni sekitar 1.180 pedagang, anggaran akan dialihkan.

“Kalau [dana sebesar itu] dipaksakan untuk membangun Pasar Gemolong malah bisa muncul masalah. Maka akan kami alihkan ke pasar lain. Dari dua opsi yang masuk, kemungkinan dana ini mengarah ke Pasar Blimbing,” imbuhnya.

Di sisi lain anggaran revitalisasi empat pasar lain direncanakan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) sekitar Rp4,5 miliar. Minimnya dana pun revitalisasi di empat pasar tersebut akan dilakukan secara terbatas atau sebagian.

“Anggaran per pasar ada yang Rp1,2 miliar, ada yang Rp1 miliar. Renovasi atau revitalisasi terbatas saja. Seperti misalnya membangun los pasar. Kebetulan tahun ini anggaran revitalisasi dari APBD murni tidak dialokasikan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya