SOLOPOS.COM - Pasar Krisak, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri tetap beroperasi selama pandemi Covid-19. Masalah status kepemilikan lahan pasar tersebut hingga kini belum selesai. Foto diambil belum lama ini. (Solopos.com-Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri merevitalisasi Pasar Krisak belum jelas. Ketiadaan anggaran menjadi masalah utama mengapa rencana revitalisasi tersebut masih tersendat.

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar Dinas Koperasi Usaha Kecil Menegah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Wonogiri, Sulistyo Adi, mengatakan Pemkab tidak mengalokasikan anggaran merevitalisasi pasar di tahun 2022. Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah masih difokuskan menangani pandemi Covid-19. Hal itu juga yang mengakibatkan revitalisasi Pasar Krisak mengalami kemandekan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pada akhir 2021, Pemkab Wonogiri sudah mengusulkan anggaran rencana revitalisasi Pasar Krisak kepada pemerintah pusat melalui dana tugas pembantuan. Tapi belum masuk [disetujui]. Kemudian awal 2022 ini, Pemkab mengusulkan anggaran kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah melalui Bantuan Keuangan Provinsi (Bankeuprov) untuk revitalisasi Pasar Krisak dan Pasar Ngadirojo pada 2023 mendatang. Ini masih tahap pengusulan,” kata Sulis, sapaan akrabnya, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (2/6/2022).

Pemkab Wonogiri mengusulkan anggaran revitalisasi sebesar Rp5 miliar untuk masing-masing Pasar Krisak dan Pasar Ngadirojo. Tetapi Pemkab belum bisa memastikan apakah usulan tersebut disetujui atau ditolak Pemprov Jateng.

Ekspedisi Mudik 2024

Pengusulan anggaran rencana revitalisasi Pasar Krisak dan Ngadirojo kepada Pemprov Jateng melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Wonogiri. Jika usulan tersebut disetujui, kedua pasar akan direvitalisasi total atau skala besar.

Baca Juga: Puluhan Tahun Bermasalah, Penyertifikatan Pasar Krisak Wonogiri Rampung

Meski 2022 tidak ada revitalisasi pasar berskala besar, Pemkab tetap mengalokasikan anggaran pemeliharaan pasar senilai Rp179,9 juta. Dari dana total tersebut, anggaran senilai Rp154,5 juta digunakan rekonstruksi pasar.

“Dengan anggaran segitu, targetnya untuk [konstruksi] lima pasar. Mudahan-mudahan bisa mencukupi,” ujar dia.

Ia menyebutkan tiga pasar telah selesai dan sedang direkonstruksi. Masing-masing los Pasar Giribelah yang belum lama ini mengalami kebakaran; akses Pasar Purwantoro menuju tempat pembuangan sampah (TPS); akses TPS menuju Pasar Jatisrono yang baru-baru ini terjadi luapan sampah. Ia belum bisa memastikan sisa dua pasar mana yang akan direkonstruksi.

“Pada rencana kerja dan anggaran (RKA) Pemkab Wonogiri 2023, Kami mengusulkan Rp2 miliar untuk revitalisasi pasar. Namun belum tahu detail apa saja dan untuk pasar mana saja karena masih dalam tahap RKA,” imbuh dia.

Baca Juga: Target Pendapatan Retribusi Pasar Wonogiri Dinaikkan Jadi Rp5,25 Miliar

Sulis berharap sampai dengan 2024, Pemkab Wonogiri masih bisa merevitalisasi pasar berskala besar. Hal itu mengingat pasar-pasar di Wonogiri masih banyak yang perlu diperbaiki secara menyeluruh.

Tetapi ia tidak bisa mematikan hal itu tercapai. Meski revitalisasi pasar merupakan program unggulan Pemkab, saat ini revitalisasi pasar tidak masuk dalam prioritas utama.

Kepala Bappeda Litbang Wonogiri, Heru Utomo, membenarkan rencana revitalisasi Pasar Krisak dan Pasar Ngadirojo masih dalam tahap pengusulan kepada Pemprov Jateng. Rencana tersebut diusulkan pada awal 2022 untuk anggaran 2023 mendatang.

“Kami belum tahu apakah usulan itu diterima atau tidak. Kalau usulan 2023, baru bisa diketahui pada akhir tahun. Kira-kira Desember baru kami tahu apakah disetujui atau tidak,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Baca Juga: Terkait Program Jateng di Rumah Saja, Paguyuban Pedagang Pasar Wonogiri: Apakah Efektif?

Sekretaris Daerah Kabupaten Wonogiri, Haryono, mengatakan hal serupa. Pada 2022 tidak ada program revitalisasi pasar skala besar. APBD Kabupaten Wonogiri banyak yang difokuskan untuk penanganan pandemi Covid-19.

Untuk diketahui, program revitalisasi pasar merupakan salah satu program unggulan Pemkab Wonogiri, yaitu Rame Pasare. Melalui program itu, Pemkab menargetkan merevitalisasi pasar sedikitnya satu kali setiap tahun. Sayangnya, sejak Pandemi Covid-19, program tersebut belum berjalan kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya