SOLOPOS.COM - Sejumlah pedagang Pasar Klewer timur menata kios daruratnya di Alut Keraton Solo, Selasa (19/9/2017). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Wali Kota Solo meminta pedagang tak panik atau resah terkait rencana revitalisasi Pasar Klewer timur yang belum jelas.

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo meminta pedagang Pasar Klewer timur tidak resah ihwal belum jelasnya rencana revitalisasi pasar sandang terbesar di Jawa Tengah ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wali Kota optimistis pasar akan dibangun pada tahun depan. Optimisme itu pula yang membuat Pemkot belum berpikir untuk memperpanjang masa sewa lahan Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo untuk pasar darurat pedagang Klewer timur.

Masa sewa lahan Alut akan berakhir pada 20 Oktober 2018. Hal ini berdasarkan perjanjian sewa menyewa lahan antara Pemkot dan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. “Besok saya akan ke sana [menemui Menteri Perdagangan],” kata Rudy sapaan akrabnya kepada wartawan, Rabu (15/11/2017). (Baca: Pemkot Diminta Tegas soal Pembangunan Pasar Klewer Timur)

Ekspedisi Mudik 2024

Rudy masih berupaya melobi Kemendag agar Pasar Klewer timur tetap bisa dibangun di tahun depan. Orang nomor satu di Kota Solo ini bahkan meyakini dana revitalisasi Pasar Klewer bisa dialokasikan kembali oleh pemerintah pusat pada tahun depan.

“Logikanya kalau dana revitalisasi sudah dianggarkan pada 2017, sesuai Peraturan Menteri Keuangan [PMK] bisa diluncurkan pada 2018,” katanya.

Pemkot belum berupaya mengalokasikan anggaran pembangunan Pasar Klewer timur di APBD Kota Solo. Rudy yakin dan optimistis pemerintah pusat akan mengalokasikan kembali anggaran revitalisasi tersebut di tahun depan. Apalagi rencana pembangunan Pasar Klewer timur merupakan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Pasar Klewer barat. (Baca: Soal Pasar Klewer Timur Disdag Masih Optimistis, Ini Alasannya)

Rudy mengatakan anggaran revitalisasi itu mesti di APBN 2018. Jika pemerintah pusat hanya bisa mengalokasikan anggaran revitalisasi Pasar Klewer timur dalam APBN Perubahan (APBN-P) 2018, Rudy mengatakan bakal percuma.

“Perubahan itu kan ditetapkan misalnya April, terus lelang dan lain sebagainya apa ya cukup. Nanti tetap saja kalau di Perubahan pasar tidak bisa dibangun lagi,” katanya.

Seperti diketahui, revitalisasi Pasar Klewer sisi timur belum bisa direalisasikan lantaran tender proyek tersebut gagal mendapatkan rekanan pemenang lelang. Padahal Kemendag telah mengucurkan dana Rp48 miliar untuk merealisasikan pembangunan tersebut.

Mepetnya waktu pengerjaan diduga menjadi penyebab lelang Pasar Klewer tak diminati rekanan. Para rekanan tak berani berspekalusi menggarap proyek dalam waktu tiga bulan.

Padahal di sisi lain, para pedagang terlanjur dipindahkan Pemkot ke kios darurat sejak pertengahan September. Pemindahan pedagang tersebut juga menjadi bagian dari proyek revitalisasi, karena bangunan lama Pasar Klewer telah dirobohkan sebelum dibangun ulang.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Subagiyo mengaku belum memikirkan kemungkinan perpanjangan sewa lahan Alut, kendati pelaksanaan revitalisasi Pasar Klewer sisi timur tak kunjung ada kepastian. “Kami tunggu keputusan Wali Kota saja. Toh Pak Wali masih melobi ke Kemendag,” tuturnya. (Baca: Revitalisasi Pasar Tak Jelas, Ini Tanggapan Pedagang Klewer Timur)

Sejauh ini Disdag belum berencana memperpanjang masa sewa lahan Alut. Sesuai perjanjian, Pemkot tetap menyewa lahan Sewa lahan setahun. Sewa lahan berlaku sejak 20 Oktober hingga 20 Oktober 2018 dengan biaya sewa lahan Rp2,5 miliar.

Menurut Subagiyo, Pemkot tetap menargetkan rencana revitalisasi Pasar Klewer itu bisa direalisasikan awal tahun depan. Jika menunggu pembahasan APBN Perubahan, Disdag juga khawatir waktu pengerjaan proyek mepet dengan akhir tahun anggaran. Selain itu bakal berdampak pada sewa lahan yang perlu diperpanjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya