SOLOPOS.COM - Seorang pengendara melintas di depan Pasar Induk Klaten, Kamis (20/2/2020). Sesuai rencana, pasar tersebut akan direvitalisasi pemerintah pusat dengan anggaran yang disiapkan senilai Rp30 miliar. (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) bersiap merevitalisasi Pasar Induk Klaten. Jumlah anggaran yang dibutuhkan merevitalisasi pasar di jantung Kabupaten Bersinar itu ditaksir senilai Rp30 miliar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, sebanyak 15 perwakilan Kemen PUPR sudah menyurvei di Pasar Induk Klaten, Rabu-Kamis (19-20/2/2020) dini hari. Kementerian PUPR RI ingin memastikan kondisi bangunan di Pasar Induk Klaten masih layak difungsikan kembali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pasoepati Segera Gelar Kongres

Sehingga revitalisasi yang akan dilakukan tanpa membongkar konstruksi pasar tersebut. Sebaliknya, Kemen PUPR RI cukup memperbaiki berbagai hal di luar konstruksi. Hal itu seperti mengganti lantai, keramik, atap, dan fasilitas lain di pasar tersebut.

“Perbaikan Pasar Induk Klaten oleh Kemen PUPR ini bermula dari kunjungan Pak Presiden RI, Joko Widodo, beberapa tahun lalu. Intinya, pak presiden menghendaki pasar tersebut diperbaiki. Kami pun menindaklanjuti dengan mengirim proposal ke kementerian dan Pak Presiden. Perkirakan anggaran yang dibutuhkan Rp30 miliar,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar Disdagkop dan UKM Klaten, Didik Sudiarto, saat dtemui wartawan di kantornya, Kamis (20/2/2020).

Pengobatan Gratis Warga Miskin Wonogiri Diharapkan Berlanjut Meski Ganti Bupati

Didik Sudiarto mengatakan Pemkab Klaten sebenarnya sudah berencana merevitalisasi Pasar Induk Klaten jauh sebelum kedatangan belasan tim Kemen PUPR. Pemkab Klaten berencana menyediakan Rp9,3 miliar. Sumber anggaran berasal dari APBD 2021. Namun rencana tersebut urung dilakukan karena sudah ditangani Kemen PUPR.

“Kemungkinan besar, sumber anggaran awal pengerjaan perbaikan pasar induk diambilkan dari APBN perubahan tahun 2020. Di proposal yang kami kirim ke pemerintah pusat, sebenarnya kami sampaikan bangunan di sana sudah berumur [dibangun tahun 1994]. Oleh Kemen PUPR, ternyata tak perlu dibongkar. Hal itu sudah diuji laboratorium juga. Tapi, kami belum memperoleh hasilnya,” katanya.

Jangan Asal Murah, Ini Risiko Membeli Ponsel Black Market

Meski sudah didatangi belasan tim Kemen PUPR, lanjut Didik Sudirto, Pemkab Klaten tetap menunggu surat resmi rencana revitalisasi dari pemerintah pusat. Surat resmi tersebut bakal difungsikan sebagai dasar merelokasi 1.233 pedagang di Pasar Induk Klaten.

Sejumlah alternatif lokasi yang dapat difungsikan menampung seribuan pedagang itu berada di Lapangan Jokopuring (Klaten Utara), Lapangan Bendogantungan (Klaten Selatan), dan Lapangan Kwoso (Klaten Utara). “Kami tetap menunggu surat resminya terlebih dahulu. Setelah itu baru sosialisasi, termasuk rencana merelokasi itu. Kebutuhan lahan untuk merelokasi pedagang berkisar setengah hektare,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya