SOLOPOS.COM - Para penyintas Covid-19 peringati Mendhak Pagebluk Covid-19 di Asrama Haji Donohudan, Minggu (28/3/2021). (Solopos-Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Sejumlah penyintas Covid-19 berkumpul di Asrama Haji Donohudan Ngemplak Boyolali untuk memperingati setahun adanya pandemi Covid-19, Minggu (28/3/2021).

Tujuan para penyintas itu untuk berbagi pengalaman untuk disosialisasikan kepada masyarakat luas tentang pentingnya menghindari persebaran Covid-19 dan menghindari diskriminasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka yang datang adalah penyintas yang sebelumnya sempat dirawat di bangsal isolasi di Asrama Haji Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Ada sekitar 10-15 orang yang datang.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Pengelola Wisata Air Klaten Diminta Batasi Pengunjung Saat Padusan, Kalau Melanggar Ditutup!

Mereka duduk di kursi yang ditata melingkar dengan jarak sekitar satu meter. Satu persatu lalu berbagi pengalaman, saat mulai merasakan gejala, kemudian menjalani tes swab hingga akhirnya dinyatakan positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi di Asrama Haji Donohudan.

Namun ada pula yang tanpa gejala. Dia harus menjalani tes swab karena menjadi kontak erat dari keluarganya yang sudah dinyatakan positif Covid-19 lebih dulu.

Banyak Berdiam di Rumah

Seperti yang dialami Nani Hariyati, warga Solo. Pada Desember 2020 lalu dia harus menjalani isolasi di Asrama Haji Donohudan selama sepekan karena dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Pamit Tidur, Warga Jebres Solo Ditemukan Meninggal Gantung Diri

"Tidak ada gejala saat itu. Saya diperiksa karena adik saya [positif Covid-19], dia bekerja di rumah sakit," kata dia kepada wartawan, Minggu.

Setelah menjalani isolasi selama sepekan dia dibolehkan pulang karena menurut pemeriksaan yang dilakukan dia sudah dinyatakan negatif Covid-19. Meski sudah dinyatakan negatif, tampaknya dia masih harus lebih banyak diam di rumah. Sebab tetangga di sekitarnya terlihat masih takut mendekatinya.

"Saya waktu pulang dari sini, tetangga tidak ada yang mau mendekat. Lewat saja melingkar tidak melewati depan rumah. Kalau ketemu saya pada minggir. Padahal saya saat itu sudah negatif, sudah ada surat keterangannya dari sini. Tapi ya saya tahu diri lah. Saya yang tidak keluar rumah," lanjut dia.

Baca juga: Bermodal Swadaya Warga, Ini Deretan Kampung Wisata Unik di Ngerangan Bayat Klaten

Kondisi tersebut berlangsung beberapa waktu.

"Sampai akhirnya ada beberapa warga lain yang juga terpapar, jadi sekarang sudah biasa. Warga sudah bersikap biasa lagi dengan saya," jelas dia. Nani berharap pandemi Covid-19 segera hilang dari bumi. Dengan begitu masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa.

Penyintas lainnya, Sutrisno, yang juga dari Solo mengatakan tiga bulan lalu dia sempat menjalani isolasi di Asrama Haji Donohudan selama tiga hari sebelum akhirnya dinyatakan negatif Covid-19.

Humas dari komunitas penyintas Konco Sehati Donohudan itu berharap dari kegiatan Mendhak Pagebluk Covid-19 itu bisa memberikan pemahaman dan mendorong kesadaran masyarakat untuk mencegah Covid-19 dan menghindari diskriminasi terhadap pasien maupun penyintas Covid-19.

Baca juga: Bawaslu Klaten Gelar Sosialisasi Desa Pengawasan di Juwiring, Ini Tujuannya

"Kegiatan pagi ini adalah memperingati atau merefleksi saat kami ada di Donohudan. Saat ini pandemi sudah setahun. Kami mengajak teman-teman berkumpul merefleksikan diri. Menyampaikan pengalaman masing-masing. Harapannya kami bisa memberikan edukasi kepada masyarakat supaya tidak ada diskriminasi atau perlakuan yang tidak mengenakkan sebagai penyintas Covid-19," kata dia.

Informasi kepada Masyarakat Luas

Menurutnya sejauh ini para penyintas juga turut berperan memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan mencegah persebaran Covid-19.

"Kami yang memiliki pengalaman-pengalaman ini ingin berbagi. Hal yang terpenting adalah di masyarakat desa. Agar mereka memiliki kesepahaman bahwa semua saja bisa kena. Maka kami menyarankan selalu terapkan protokol kesehatan selama pandemi belum berakhir," lanjut dia. Dia berharap ke depan pandemi Covid-19 segera berakhir.

Baca juga: Pajak Daerah Sragen 2020 Anjlok Rp14 Miliar Jadi Sorotan KPK

Kegiatan tersebut juga dihadiri penanggung jawab isolasi mandiri Asrama Haji Donohudan, Sigit Armunanto. Dia mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

Sementara mengenai kondisi para pasien yang sudah dibolehkan pulang dari lokasi isolasi tersebut sudah dipastikan dalam kondisi sembuh.

"Mereka keluar dari sini sudah melewati metodologi. Kami lakukan PCR, ketika sudah negatif berarti sudah tidak menulari. Masyarakat sudah tidak perlu takut, tapi protokol kesehatan tetap harus dijalankan," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya