SOLOPOS.COM - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Yusri Yunus. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Pendekatan berbeda ditunjukkan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya. Jika Mabes Polri galak menyalak dengan menebar ancaman penindakan terhadap peserta demo bertajuk Jokowi End Game, maka Polda Metro Jaya lebih humanis dengan mengajak masyarakat menengok penuhnya rumah sakit dan kuburan akibat pandemi virus corona pemicu Covid-19.

Angka kematian akibat Covid-19 yang semakin tinggi digunakan Polda Metro Jaya untuk menyadarkan masyarakat untuk mengurungkan rencana melakukan demo Jokowi End Game, Sabtu (23/7/2021) hari ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Yusri Yunus mengaku khawatir penyebaran Covid-19 di wilayah DKI Jakarta akan kembali merangkak naik jika ada aksi yang digelar sejumlah warga di wilayah Jakarta Pusat.

Baca Juga: Thailand Sulap Terminal Bandara Jadi Rumah Sakit Darurat

Yusri mengingatkan bahwa rumah sakit hingga kuburan sudah penuh dengan jenazah korban Covid-19. “Lihat rumah sakit dan kuburan sudah penuh, apa mau PPKM diperpanjang lagi?,” kata Yusri, Jumat (23/7/2021).

Dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak ada yang ikut dalam demo Jokowi End Game di daerah Glodok hingga Istana Negara Jakarta Pusat besok, mengingat angka penyebaran Covid-19 kini semakin mengkhawatirkan di DKI Jakarta. “Kita sudah ketahui bersama angka Covid-19 ini sudah cukup tinggi. Tapi intinya di sini bagaimana masyarakat mau sadar mau disiplin menghindari kerumunan,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Polisi Argo Yuwono mengingatkan seluruh pendemo tentang bahaya penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Penyampaian Aspirasi Virtual

Menurut Argo, untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang makin masif, masyarakat diminta melakukan aksi dan menyampaikan aspirasi secara virtual. “Itu bisa dilakukan dengan audiensi atau dilakukan dalam bentuk FGD online,” kata Argo dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (23/7/2021).

Menurutnya, jika masyarakat tetap melaksanakan demo Jokowi End Game dan dianggap menggangu ketertiban umum di wilayah DKI Jakarta, maka polisi akan menindak tegas para pendemo. “Kalau memang dilakukan, mengganggu ketertiban umum ya kami amankan,” ujarnya.

Seperti diketahui, ramai beredar poster seruan aksi dengan ajakan longmarch dari Glodok ke Istana Negara, Jakarta, pada 24 Juli 2021 mendatang. Dalam poster yang menyatakan keberatan terhadap PPKM tersebut, dicantumkan identitas atau logo perusahaan aplikasi dan foto mitra ojol mulai dari ShopeeFood, Gojek, Grab, Aliansi Mahasiswa, sampai Persatuan Pedagang Kaki Lima.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya