SOLOPOS.COM - Warga Karanganyar menunjukan website sensus penduduk online melalui gawai mereka Kamis (28/5/2020). Pengisian sensus penduduk dijadwalkan berakhir Jumat (29/5/2020). (Candra Mantovani/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karanganyar mengklaim capaian dan respons penduduk pada sensus penduduk online (SPO) 2020 di Karanganyar tertinggi se-Jawa Tengah.

Data yang dihimpun dari BPS Kabupaten Karanganyar, per 30 Mei 2020 pukul 00.12 WIB jumlah respons penduduk terhadap sensus penduduk online tahun 2020 se-Jawa Tengah adalah 9,60 juta jiwa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari total itu, jumlah respons terhadap sensus penduduk online tahun 2020 di Karanganyar yakni 615.847 orang atau 66,3%.

Kepala BPS Kabupaten Karanganyar, Dewi Trirahayuni, menyampaikan hal itu saat berbincang dengan , Selasa (9/6/2020). Dewi mengapresiasi partisipasi masyarakat mendukung program SPO 2020.

Sehari Semalam Tak Pulang, Warga Sragen Meninggal di Sawah

Dia mencontohkan sejumlah desa melibatkan karang taruna untuk membantu warga yang kesulitan mengakses SPO.

Ada pemerintah desa menyiagakan petugas di kantor desa untuk membantu masyarakat saat kesulitan memasukkan data pada SPO 2020.

"Dibandingkan kabupaten/kota lain, secara jumlah respons penduduk SPO 2020 ini Kabupaten Karanganyar tertinggi di Jateng. Masyarakat bisa mengakses [SPO 2020] dibantu karang taruna," kata Dewi.

Sosok Reisa Broto Asmoro Viral, Dokter Sekaligus Puteri Indonesia

Dia menceritakan di Kecamatan Jatipuro, warga yang merasa kesulitan datang ke kantor desa, ada petugas mendampingi masyarakat yang tidak bisa mengakses langsung.

Dia membagikan data capaian dan respons penduduk per kecamatan di Kabupaten Karanganyar. Jumlah respons penduduk terhadap SPO 2020 di Kecamatan Jatipuro paling tinggi dibandingkan kecamatan lain.

Sementara itu Kecamatan Gondangrejo paling sedikit. Sedangkan capaian SPO 2020 di Kecamatan Jaten stabil sejak awal hingga SPO 2020 ditutup 29 Mei.

"Gondangrejo ini dari awal agak terlambat bergerak. Tetapi meningkat siginifikan satu pekan sebelum SPO selesai. Mereka mengerahkan penyuluh KB, UPK pasca-PNPM, dan penyuluh pertanian," kata dia.

1 Pasien Sembuh, Wonogiri Tinggal Rawat 1 Orang Positif Covid-19

Sedangkan untuk Kecamatan Jaten dia menilai stabil.

"Penduduk satu desa di Jaten itu ada yang menyamai jumlah penduduk satu kecamatan. Peran Pak Bupati penting. Beliau hampir setiap saat memantau semua camat," ujar dia.

Terkendala Covid-19

Perempuan berkerudung itu mengakui pelaksanaan SPO 2020 terkendala kondisi pandemi Covid-19. Konsentrasi masyarakat terpecah. Selain itu, SPO 2020 berakhir pada momen Hari Raya Idulfitri.

Program BPS selanjutnya adalah pendataan penduduk secara manual pada September. Menurut Dewi, pemerintah tengah mengevaluasi cara pendataan penduduk yang tepat pada tiga bulan mendatang.

"Sisa 34% itu sedang kami cari strategi yang tepat. BPS merubah proses pendataan. Semula akan dilakukan melalui wawancara tetapi kan anggaran sedang difokuskan untuk Covid-19. Nanti September akan ada pendataan tapi tidak tatap muka. Kemungkinan akan dibagikan kuesioner dan diisi mandiri oleh masyarakat," jelas dia.

Tak Semua Sekolah di Sragen Bisa Gelar KBM secara Sif, Solusinya?

BPS akan tetap merekrut petugas pendataan atau sensus, tapi tidak ada pelatihan untuk petugas.

"Kami bekali buku pedoman. Kami libatkan ketua RT untuk membantu kami memverifikasi daftar penduduk dari hasil SPO 2020. Ketua RT tahu persis warga. Ketua RT dampingi petugas sensus membagikan kuesioner. Jadi sistemnya drop off, pick up [DOPU]. Batas waktu 15 hari," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya