SOLOPOS.COM - Gerbang Tempat Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri tertutup. Tempat wisata yang dikelola Pemkab Wonogiri itu ditutup sejak akhir Maret lalu. Foto diambil belum lama ini. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI -- Pemerintah Kabupaten Wonogiri memutuskan masa penutupan seluruh objek wisata di Wonogiri diperpanjang. Lantas kapan objek wisata boleh beroperasi lagi.

Pemkab memutuskan untuk memperpanjang penutupan objek wisata karena wilayah Wonogiri masih masuk zona merah dalam persebaran Covid-19. Keputusan itu diambil oleh Pemkab setelah melakukan pembahasan dengan pejabat Pemkab dan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait penutupan objek wisata, Senin (4/1/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Duh! Teror Ular Kobra di Polokarto Sukoharjo Berlanjut, Satu Ditangkap, Satu Kabur ke Sungai

Selain objek wisata, ruang publik, dalam hal ini Alun-Alun Wonogiri juga masih ditutup. Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan keputusan penutupan objek wisata diperpanjang atas pertimbangan Wonogiri masih masuk zona merah dalam persebaran Covid-19.

Selain itu penambahan kasus dan angka kematian akibat Covid-19 masih mengkhawatirkan. Menurutnya, objek wisata di Wonogiri boleh buka lagi tergantung kondisi epidemiologi Covid-19 di wilayah tersebut.

"Dilihat saja nanti pertengahan Januari seperti apa kondisinya. Kalau saat ini risiko penularannya masih tinggi. Nanti kami putuskan pembukaan objek wisata berdasarkan epidemiologi Covid-19. Kalau sudah menurun kami buka lagi," ungkapnya kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin.

Sosialisasi

Sosialisasi perpanjangan penutupan, kata Jekek, telah dilakukan kepada para pengelola objek wisata secara bertahap, baik milik pribadi, Bumdes maupun pemerintah daerah. Dengan adanya surat edaran penutupan sebelum libur Nataru, para pengelola sudah mendapatkan pengetahuan.

"Dalam SE itukan tertulis penutupan objek wisata hingga 4 Januari 2021. Kemudian pembukaan objek wisata akan diumumkan setelah menunggu situasi berikutnya, dalam hal ini persebaran Covid-19. Dengan redaksi itu para pengelola sudah ada pemahaman. Jika hari ini diputuskan untuk diperpanjang, mereka sudah paham," papar dia.

Perangkat Desa di Sragen Ditemukan Meninggal di Dalam Mobil, Penyebab Masih Misterius

Memperpanjang penutupan objek wisata, lanjut Jekek, menunjukkan bahwa pihaknya lebih mementingkan kesehatan masyarakat. Berkurangnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa diatasi dengan kebijakan lain. Di antaranya melakukan refocusing, efisiensi anggaran dan meminimalkan kegiatan pemerintahan.

"Kesehatan masyarakat merupakan prioritas utama. Kami lebih mementingkan keselamatan masyarakat. Karena kondisi di Wonogiri masih mengkhawatirkan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya