SOLOPOS.COM - Ekskavator langsung bergerak mencongkel aspal di sekitar overpass Jl DI Pandjaitan, Gilingan, Solo, yang sudah ditutup pada Kamis (18/11/2021) pagi. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO — Jl DI Pandjaitan, Gilingan, Banjarsari, Solo, resmi ditutup pada Kamis (18/11/2021) pukul 09.00 WIB hingga enam bulan ke depan. Sejumlah petugas baik dari Dinas Perhubungan (Dishub) Solo dan kepolisian langsung berjaga di ujung jalan.

Terali besi juga susah terpasang menutup kedua ujung jalan tersebut. Baik ujung selatan jalan yang berbatasan dengan Simpang Lima Banjarsari di Jl Monginsidi maupun ujung utara yang berbatasan dengan simpang Ngempak di Jl A Yani.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Terali besi juga terlihat terpasang di ruas Jl DI Panjaitan untuk menutup akses kendaraan dari gang-gang kecil di sepanjang jalan tersebut. Sedangkan satu unit alat berat ekskavator sudah lama terparkir di tepi jalan sisi selatan jembatan atau overpass.

Sejumlah warga terlihat berdiri di sekitar overpass Jl DI Pandjaitan, Gilingan, Solo, tersebut. Melihat kondisi overpass yang sudah cukup lama dikabarkan akan ditinggikan, sejumlah warga berdatangan untuk melihat.

Baca Juga: Pilpres 2024, Politikus Golkar Solo Sebut Partainya Siap Hadapi PDIP

Salah satunya adalah Giyarto, warga Rejosari, Ngemplak, Banjarsari. Bersama beberapa rekannya ia mendatangi lokasi tersebut. Kebetulan lokasi tempat tinggalnya berada dekat overpass.

Bahkan akses menuju rumahnya juga berbatasan dengan Jl DI Panjaitan berada di sisi overpass. Ia mengaku sebelumnya sudah ada sosialisasi atas pembangunan overpass.

Dengan begitu warga sudah mendapatkan gambaran atas dampak pembangunan itu. “Tidak masalah, sebelumnya sudah sosialisasi. Kalau jalan, bisa lewat jalur lain yang nengarah ke Pasar Mebel,” katanya, Kamis.

Mendukung Operasional KRL

Selain petugas dari Dinas Perhubungan dan kepolisian, beberapa pekerja serta tim Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) juga sudah berada di lokasi tersebut. Bahkan sekitar pukul 09.28 WIB, ekskavator dengan ujung hammer bucket mulai beroperasi memecah lapisan aspal di jalan tersebut, tepatnya di sisi selatan overpass.

Baca Juga: Pilpres 2024, Politikus Golkar Solo Sebut Partainya Siap Hadapi PDIP

PPK Kegiatan Pengembangan Perkeretaapian Jawa Bagian Tengah Area III, Albertus Dito, yang saat itu berada di lokasi pembangunan mengatakan pembangunan overpass DI Panjaitan itu diperlukan untuk mendukung pengoperasian KRL dari Stasiun Solo Balapan ke Stasiun Solo Jebres sampai dengan Palur.

“Jadi untuk menindaklanjuti pengoperasian KRL Jogja-Solo yang sudah diresmikan Presiden Jokowi pada tanggal 1 Maret 2021. Untuk itu diperlukan perawatan KRL. Kebetulan depo ada di Stasiun Solo Jebres. Antara Stasiun Solo Balapan dan Solo Jebres terdapat overpass Pandjaitan,” katanya.

Menurut Dito, overpass di Jl DI Pandjaitan, Solo, mendesak ditinggikan karena saat ini ruang bebas antara permukaan rel dengan jembatan kurang tinggi dan dapat mengganggu operasional KRL.

Baca Juga: Direkonstruksi, Ini Deretan Kekerasan Fisik dalam Diklat Maut Menwa UNS

“Ketinggiannya dari kop rel sampai dengan bagian bawah jembatan hanya 4,2 meter. Aturannya untuk listrik aliran atas [ketinggiannya] 4,9 meter. Rencana [jembatan] akan kami naikkan 1 meter. Jadi nanti dari kop rel sampai bagian bawah jembatan itu menjadi 5,2 meter,” jelasnya.

Sementara untuk memberikan akses bagi warga sekitar lokasi pembangunan, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo, Ari Wibowo, mengatakan akan tetap memberikan akses untuk warga setempat. “Namun akses terbatas. Artinya hanya untuk warga setempat bukan untuk pengguna kendaraan lainnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya