SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas tentang persiapan pemilu dan pilkada serentak di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (10/4/2022). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut bakal merombak (reshuffle) sejumlah menteri di kabinet pada Rabu (15/6/2022).

Pengamat politik Ujang Komarudin mengomentari soal kabar reshuffle kabinet. Menurutnya, dari sisi kinerja, ada dua mennteri yang layak direshuffle yaitu Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, Lutfi belum menuntaskan persoalan minyak goreng, namun untuk menkes dia tidak menyebut spesifik alasan Budi Gunadi layak direshuffle.

“Terkait minyak goreng sampai saat ini belum selesai dan belum tuntas jadi menteri perdagangan layak untuk reshuffle, lalu menteri kesehatan. Tentu Jokowi punya standar sendiri terkait siapa saja yang layak di reshuffle itu. Kita tunggu saja reshuffle atau tidak, itu kewenangan presiden,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (14/6/2022).

Isu reshuffle berembus setelah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno membocorkannya pada Juni silam. Namun belakangan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah akan ada reshuffle kabinet bulan ini.

Baca Juga: Reshuffle Kabinet Diumumkan Siang Ini, Siapa yang Terdepak?

Ujang pun menilai bahwa hal tersebut tidak baik ketika informasi yang disampaikan menteri dan presiden tidak kompak.

“Saya tidak tahu pertama dari sisi komunikasi mereka apakah pura-pura tidak tahu atau memang mereka komunikasinya jelek. Tentu tidak bagus ketika apa yang disampaikan oleh menteri berbeda dengan apa yang disampaikan presiden. Bagaimana negara ini dikelola kalau informasinya saja tidak sama antara menteri dan presiden,” kata Ujang.

Meskipun demikian, Ujang mengatakan bahwa reshuffle merupakan hak prerogatif presiden, sehingga sah-sah saja ketika Jokowi akan mengganti menterinya kapanpun. Namun, dia menyarankan agar presiden mengganti menterinya berdasarkan kinerja bukan politis.

“Kalau kinerja kan siapa yang jelek siapa yang amburadul terkena reshuffle. Kalau politis kinerjanya bagus di reshuffle kalau tidak bagus bisa dipertahankan. Untuk ukuran standarnya adalah kinerja. Ya menteri- menteri yang kerjanya tidak bagus mesti harus rela dan rida,” katanya.

Baca Juga: Kinerja Kabinet Jokowi Kian Terpuruk karena Menteri Sibuk Kampanye

Sementara itu, dari informasi yang beredar, perubahan jajaran kabinet ini pada dua menteri yakni: Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi , dan Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil.

Dikabarkan, Ketua Umum Partai Amanar Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menggantikan Muhammad Lutfi sebagai menteri perdagangan. Sementara, mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto akan menggantikan Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil.

Reshuffle juga akan dilakukan terhadap wakil menteri. Nama mantan Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf yang juga Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni disebut-sebut akan masuk ke dalam jajaran kabinet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya