SOLOPOS.COM - Telur Asin Khas Brebes (Instagram/@larismanis.id_)

Solopos.com, BREBES — Salah satu kuliner paling ikonik dari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah adalah telur asin yang sering menjadi buah tangan. Berbeda dengan telur asin pada umumnya, kuliner Brebes ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu bagian kuning telurnya yang berwarna gelap kekuning-kuningan. Rasanya bukan hanya asin saja namun juga gurih.

Dilansir dari berbagai sumber, Senin (7/3/2022), rahasia gurihnya telur asin khas Brebes ini adalah proses pembuatannya yang membutuhkan waktu hingga 15 hari. Meskipun ada juga produsen telur asin yang hanya mengolah kurang dari 15 hari, namun biasanya rasa gurih khas dari telur asin ini akan berkurang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ada perbedaan yang signifikan untuk telur asin yang diproses 15 hari dengan yang kurang dari itu. Misalnya telur yang diproses hanya lima hari biasanya warna kuning telurnya masih seperti biasa. Sedangkan yang diproses 15 hari, warna kuningnya terlihat ada garis merah dipinggir dan juga keluar minyak dari kuning telurnya yang menandakan bahwa telur asin tersebut diolah secara sempurna.

Baca juga: Mitos Nikah Langgeng di Waduk Malahayu Tinggalan Belanda di Brebes

Selain berminyak, berat telur asin yang diproses 15 hari lebih ringan karena putih telurnya sudah berkurang beratnya terkena adonan garam yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pengukusan. Untuk masalah ketahanan, ternyata telur asin yang diproses 15 hari bisa bertahan hingga dua minggu. Selain itu tidak mengeluarkan aroma amis dan biasanya terasa lebih gurih.

Di Kabupaten Brebes sendiri, mengkonsumsi telur asin merupakan hal yang rutin bagi masyarakat setempat, Oleh karena  itu, penjualan telur asin khas Brebes ini paling ramai memang di Kabupaten Brebes sendiri. Salah satu produsen telur asin bernama Dirja mengatakan bahwa dia pernah memasarkan hingga ke Yogyakarta namun penjualannya kurang memuaskan. Mungkin dikarenakan masyarakat Jogja lebih suka menyantap makanan dengan citarasa gurih dan manis, seperti salah satunya gudeg.

Baca juga: Nikah Beda Agama ke-1.424 di Semarang, Kemenag: Tak Tercatat di KUA

Dirja mengaku sering mendapatkan pesanan telur asin hingga ratusan butir untuk pasar di Kabupaten Brebes sendiri. Biasanya pesanan itu untuk hajatan, seperti tahlilan dan hajatannya lainnya yang sering menyuguhkan hidangan dengan telur asin. Selain di Brebes, telur asin buatan Dirja ini juga sering dikirim ke Jakarta yang rupanya masih banyak peminat telur asin. Dia pernah memproduksi telur asin untuk dikirim ke Jakarta mencapai 6000 butir. Untuk harganya, telur asin ini dibandrol dengan harga Rp2000 per butirnya.

Selain dikukus, ada juga telur asin khas Brebes yang pengolahannya dibakar di dalam tungku setelah dibungkus dengan garam selama 15 hari. Biasanya, telu asin khas Brebes yang dibakar memiliki warna kulit telur yang gelap bekas proses pembakaran. Konon, telur asin yang prosesnya dibakar ini memiliki rasa yang lebih gurih lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya