SOLOPOS.COM - PKL beraktivitas di kawasan Malioboro, Jumat (21/5/2021). (Harian Jogja/ Yosef Leon)

Solopos.com, JOGJA -- Pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro, Kota Jogja, meminta Pemprov DIY untuk mengkaji secara optimal rencana relokasi sejumlah PKL ke lahan eks Bioskop Indra.

Ketua Koperasi Paguyuban PKL Malioboro Tri Dharma, Rudiarto, mengatakan, pihaknya berharap Pemprov DIY agar menjalin komunikasi yang baik dengan pihak-pihak yang bakal menjalani relokasi. Dengan demikian, ada titik temu terkait rencana relokasi PKL itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Harapannya agar ada komunikasi lebih komprehensif dengan PKL. Karena jujur, dengan adanya perubahan seperti itu, Malioboro tanpa PKL jadi kurang menarik," katanya kepada wartawan, Jumat (21/5/2021).

Menurutnya, pemerintah perlu memperhatikan eksistensi PKL di kawasan ini. Sebab, keberadaan PKL turut menyumbang ciri khas pada kawasan Malioboro. "Kalau tidak ada PKL tentu jalan Malioboro tidak ubahnya seperti jalan-jalan lain yang notabene hanya sebatas lalu lintas manusia tanpa pernak-pernik yang ada di sana," jelasnya.

Baca Juga: Akhirnya, Keluarga Tersangka Satai Beracun Datang ke Bantul, Ini yang Mereka Lakukan

Rudi menjelaskan sejauh ini pihaknya sama sekali belum memperoleh informasi terkait rencana penataan. Hingga saat ini juga belum ada sosialisasi dari Pemprov DIY maupun Pemkot Jogja. Sehingga untuk sementara ini, PKL Tri Dharma belum mengambil sikap.

Hanya saja, dia memprediksi banyak PKL yang bakal menolak direlokasi. Proyek penataan Malioboro tersebut juga dinilai belum jelas. "Terlepas menolak dan tidak, mungkin lebih banyak menolaknya. Karena mungkin belum ada kepastian dan sebagainya. Apakah di sana [di lokasi baru] laku dan tidaknya kan belum tahu," paparnya.

Paguyuban PKL Tri Dharma memiliki sekitar 920 anggota. Dari jumlah tersebut 700 PKL di antaranya akan terkena relokasi.

Pengusaha Sepakat Relokasi

Sementara Paguyuban Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPMAY) mendukung penataan ulang kawasan Malioboro. PPMAY juga berharap Pemprov DIY dapat segera memanfaatkan gedung eks Bioskop Indra untuk merelokasi PKL Malioboro.

"Sangat mendukung. Dengan harapan eks gedung Indra dipakai buat relokasi teman-teman PKL yang ada di Malioboro," jelas Koordimator PPMAY, KRT Karyanto Purbohusodo.

Ia meminta agar penataan difokuskan terhadap PKL yang sudah lama berjualan di Malioboro. Sebab, saat ini banyak PKL baru asal luar daerah yang berjualan di kawasan ini. Pemerintah pun perlu melakukan pendataan terhadap para pelaku usaha secara valid.

"Biar Malioboro bisa bersih, rapi, indah, dan bisa kembali seperti dulu. Dan tempat yang dikosongkan harus kosong selamanya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya