SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok Solopos)

ilustrasi (dok Solopos)

Solo (Solopos.com)–Penguasaan guru-guru pendidikan anak usia dini (PAUD) pada media interaksi saat pembelajaran, dinilai masih rendah. Hal ini karena banyak guru yang sudah terpola dengan pembelajaran konvensional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penilaian itu disampaikan Master Trainer PAUD dan Parenting Provinsi Jawa Tengah dan Regional III, Galuh Murya Widawati. Ia menerangkan untuk menyampaikan pesan pembelajaran pada PAUD, membutuhkan penguasaan media interaksi.

Bentuknya antara lain menari, gerak dan lagu, bernyanyi, alat permainan edukatif, syair dan tepuk. Jika guru menggunakan media interaksi yang tepat, tingkat kreativitas anak akan lebih tinggi. “Oleh karena itu guru PAUD sebaiknya bisa menari,” ujarnya saat ditemui wartawan di kantor Disdikpora Solo, Jumat (12/8/2011).

Jika seorang guru tidak menguasai media interaksi, terang Galuh, ia akan menciptakan pembelajaran yang menjenuhkan dan cenderung konvensional. Misalnya anak hanya diminta duduk manis di belakang meja, lalu mendengarkan penjelasan guru.

“Pembelajaran di PAUD itu harus menggunakan media interaksi. Misalnya dengan mengajak anak menari, menyanyi ataupun bermain yang sebenarnya tujuan akhirnya juga mengarah pada pengenalan kegiatan Calistung,” ungkapnya. Seorang guru PAUD, ujarnya, juga harus menyadari bahwa setiap anak berbeda sehingga harus didekati dengan cara yang berbeda pula.

(ewt)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya