SOLOPOS.COM - Kereta Api (KA) Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS) melintas di rel simpang tujuh Joglo, Banjarsari, Solo, Selasa (4/1/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jateng, Putu Sumarjaya, mengungkapkan kemungkinan adanya penutupan ruas jalan untuk mendukung proyek pembangunan rel layang Joglo, Solo. Proyek itu akan dimulai dengan peletakan batu pertama pada Sabtu (8/1/2022).

Untuk itu diperlukan manajemen rekayasa lalu lintas dan pengalihan arus kendaraan yang melintas di kawasan tersebut. Namun penutupan jalan atau pengalihan arus akan dilakukan dengan melihat kondisi atau perkembangan pembangunan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Putu mengatakan penutupan simpang Joglo kemungkinan baru dilakukan pada akhir 2022. Hal itu untuk memudahkan proses pembangunan dan operasional alat-alat berat. Terkait hal itu sejumlah jalur alternatif juga sudah disiapkan.

Misalnya untuk kendaraan besar dari arah utara (jalan Solo–Purwodadi) menuju ke arah Sragen atau Karanganyar diarahkan masuk melalui pintu tol Gondangrejo, keluar di pintu tol Kebak Kramat (jalan Solo -Sragen). Berlaku juga untuk arah sebaliknya.

Baca Juga: Proyek Rel Layang Joglo Solo Bergulir, Rekayasa Lalu Lintas Disiapkan

Kemudian angkutan besar seperti truk, bus dan sebagainya dari arah utara (jalan Solo–Purwodadi) menuju Boyolali, Sukoharjo, Jogja, diarahkan masuk dari pintu tol Gondangrejo, dan keluar pintu tol Klodran di Jl Adi Sumarmo atau pintu tol Kartasura di jalan Solo – Semarang. Berlaku juga untuk arah sebaliknya.

Untuk manajemen lalu lintas sebelum erection proyek rel layang Joglo Solo dimungkinkan terdapat penyempitan jalan di beberapa ruas selama pekerjaan, karena akses detour track baru dan struktur jembatan. Namun tidak terdapat penutupan jalan di simpang Joglo, hanya beberapa dialihkan karena terdapat penyempitan jalan.

Jalan Memutar

Kemudian pada pelaksanaan pemasangan gelagar dan rangka jembatan di simpang Joglo terdapat titik lokasi penempatan crane. Untuk itu akan dilakukan penutupan simpang Joglo secara total selama pekerjaan berlangsung.

Putu mengatakan secara garis besar pengalihan jalan dilakukan apabila terdapat pekerjaan yang menutup dan berada di perlintasan existing. Dengan begitu perlu dilakukan detour atau jalan memutar untuk menjamin kemanan dan keselamatan lalu lintas.

Baca Juga: Warga Berharap Proyek Rel Layang Joglo Solo Bisa Atasi Masalah Banjir

Lebih lanjut, ia menjelaskan pengalihan arus lalu lintas secara umum dalam proyek rel layang Joglo, Solo, akan dibagi menjadi dua. Pertama untuk kendaraan berat dialihkan menuju jalur tol. Sedangkan kedua, bagi kendaraan kecil, untuk angkutan kecil dari arah utara (jalan Solo–Purwodadi) menuju arah Sragen atau Karanganyar dialihkan melalui Jl Kerinci- Jl Bromo Raya.

Kemudian lanjut ke Jl Sumpah Pemuda. Hal itu berlaku juga untuk arah sebaliknya. Arus lalu lintas dari simpang Ngemplak ke arah simpang Joglo melalui Jl Kolonel Sugiyono dialihkan ke ruas Jl Sutoyo- Jl Sumpah Pemuda. Berlaku juga untuk arah sebaliknya.

Selanjutnya angkutan kecil dari arah utara (jalan Solo–Purwodadi) menuju selatan (Jl. Kolonel Sugiyono) dialihkan ke Jl Kerinci- Jl Bromo Raya – Jl Sumpah Pemuda – Jl Gunung Kawi – Jl Kolonel Sugiono. Berlaku juga untuk arah sebaliknya.

Situasional

Angkutan kecil dari arah utara (jalan Solo–Purwodadi) menuju terminal (Jl Kapten Piere Tendean) dilihkan ke Jl Manunggal, melalui perlintas baru – Jl Kalingga Timur Utama – Jl Singosari Timur – Jl Adi Sumarmo – Jl Kapten Piere Tendean. Berlaku juga untuk arah sebaliknya.

Baca Juga: Ada Underpass di Rel Layang Joglo Solo, Pembebasan Lahan Bertambah

Untuk angkutan kecil dari arah utara (Jl Solo–Purwodadi) menuju arah kota (Jl Ki Mangun Sarkoro) dialihkan ke Jl Manunggal, melalui perlintas baru – Jl Kalingga Timur Utama – Jl Ki Mangun Sarkoro. Berlaku juga untuk arah sebaliknya.

Putu menambahkan pengalihan arus atau rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi proyek rel layang Joglo, Solo, akan dilakukan menyesuaiakan kondisi di lapangan. Sementara itu, Wakasatlantas Polresta Solo, AKP Sutoyo, mengatakan untuk saat ini baru tahap sosialisasi. “Kalau masukan kami situasional saja. Kalau sudah mau dibangun, perlu pengalihan arus, bisa memanfaatkan tol,” katanya.

AKP Sutoyo menambahkan akan berkoordinasi dengan pengembang serta Dinas Perhubungan terkait pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi proyek. Pada bagian lain, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo, Ari Wibowo, mengatakan untuk masih menunggu informasi teknis dari pengembang.

“Kemarin disosialisasikan namun detailnya belum, kami masih menunggu. Ada waktu dua tahun, nanti tahapannya seperti apa, kami menunggu saja,” jelasnya, Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya