SOLOPOS.COM - Seorang pengungsi melintas di depan tempat evakuasi sementara (TES) Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Senin (18/1/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Rencana pengungsi di tempat evakuasi sementara atau TES Desa Balerante, Kecamatan Kemalang pulang ke rumah ditunda. Hal itu menyusul peningkatan aktivitas Merapi yang terus menerus mengeluarkan awan panas.

Warga terutama kelompok rentan di kawasan rawan bencana (KRB) III Desa Balerante, Kecamatan Kemalang sudah mengungsi di TES berlokasi di kantor desa setempat. Sejak status Merapi ditingkatkan dari waspada ke siaga pada 5 November 2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para pengungsi berasal dari Dukuh Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang, Sukorejo, dan Ngelo. Ternak milik warga juga ikut diungsikan menempati kandang komunal tak jauh dari kantor Desa Balerante. Hingga Kamis (28/1/2021), jumlah pengungsi yang terdata sebanyak 227 orang dengan 114 sapi.

Baca juga: Merapi Erupsi Sebabkan Hujan Abu, Sejumlah Warga Tegalmulyo Klaten Diungsikan Lebih Awal

Ekspedisi Mudik 2024

Koordinator Pengungsi di TES Balerante, Jainu mengatakan sebelumnya sudah ada rembugan antara pemerintah desa, sukarelawan, serta BPBD soal rencana pengungsi pulang ke rumah. Hal itu disampaikan pada pertemuan di kantor Kecamatan Kemalang, Sabtu (23/1/2021). Dari pertemuan itu disampaikan keinginan para pengungsi untuk pulang dan disepakati rencana pemulangan pengungsi dilakukan pada Jumat (29/1/2021).

Alasannya karena warga sudah mengungsi cukup lama atau hampir 3 bulan berada di TES. “Selain itu tetangga sebelah sudah dipulangkan [Glagaharjo, Sleman]. Pertimbangan lain karena potensi erupsi berada pada radius 3 km, sementara 3 km tidak ada hunian. Rencananya kalau kembali ke rumah tetap harus lebih meningkatkan kewaspadaannya dan semua potensi harus digerakkan untuk meningkatkan kewaspadaan,” kata Jainu saat ditemui wartawan di TES Balerante, Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Longsor JLS Wonogiri, Belasan Truk Kontainer dan Tronton Terhenti Sejak Dini Hari

Peningkatan Aktivitas Merapi

Hanya saja, warga belum sempat pulang aktivitas Merapi menunjukkan tren peningkatan. Kondisi itu setidaknya sudah terjadi sejak Selasa (26/1/2021) sore. Kondisi itu berlanjut pada Rabu (27/1/2021). Dari data BPPTKG, ada 52 kejadian awan panas guguran Gunung Merapi pada Rabu antara pukul 06.00 WIB hingga 24.00 WIB. Jarak luncur terjauh 3 km guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

“Berhubung Merapi seperti ini, kami tunda dulu. Belum ada kapan rencana pulang lagi. Masyarakat juga belum mau pulang,” jelas dia di TES Balerante.

Kabid Kesiapsiagaan BPBD Klaten, Endang HS, juga menjelaskan semula ada rencana pengungsi Balerante pulang ke rumah masing-masing pada Jumat. Karena ada peningkatan aktivitas Merapi, pengurus pengungsi memutuskan rencana tersebut ditunda. Endang juga memastikan para pengungsi terutama kelompok rentan bertahan di TES.

Baca juga: Terdengar Suara Gemuruh, Dapur Rumah Warga Watubonang Sukoharjo Roboh

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sip Anwar, membenarkan ada keinginan dari para pengungsi untuk segera pulang ke rumah mereka masing-masing. Hanya saja, BPBD masih menekankan agar para pengungs bertahan terlebih dahulu di TES.

“Sedianya memang besok mau pulang. Itu pun sebelumnya kami sudah menyarankan bertahan dulu. Namun demikian, karena memang sudah 2,5 bulan di tempat pengungsian. Saat rapat di kecamatan Sabtu kemarin disampaikan rencana pengungsi pulang pada Jumat ini. Namun, karena kondisi Merapi sedang seperti itu, kami tekankan agar para pengungsi bersabar dulu tetap berada di sini. Untuk sampai kapan [bertahan di TES] kami tidak bisa memprediksi,” kata Sip Anwar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya