SOLOPOS.COM - Suasana Pasar Mojosongo Boyolali yang sepi pengunjung, Senin (28/11/2022). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI — Sejumlah pedagang Pasar Mojosongo mengeluhkan pendapatan yang turun selama di pasar yang baru setelah direlokasi sekitar 2019 silam.

Salah satu penjual sembako di Pasar Mojosongo, Ernawati, merasa pasar baru lebih sepi daripada pasar lama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Justru di sini [pasar baru], ekonomi semakin enggak menentu, lebih sulit. Kalau di sana [pasar lama] kami sampai sore saja, masih ada yang beli. Kalau di sini, pukul 08.00 WIB mau nunggu orang beli itu susah, sudah sepi,” kata dia dikiosnya, Senin (28/11/2022).

Erna menjual sembako di pasar Mojosongo  sejak 2.000, Erna mengungkapkan perbedaan pendapatan yang dirasakan dipasar lama dan di pasar baru sangat signifikan.

Erna membuka pasar mulai pukul 05.00 WIB dan tutup pukul 12.00 WIB karena pasar mulai sepi bila memasuki siang hari.“Pendapatan turun separuh mungkin nya, semakin menangis kalau di sini,” ucapnya.

Baca juga: Retribusi Pasar Pengganti Karcis di Wonogiri Dinilai Ampuh Cegah Penyelewengan

Erna memperkirakan pasar sepi karena lokasi pasar baru yang tidak lagi di pinggir jalan raya. Pasar Mojosongo baru terletak di Dusun Masahan, Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo, Boyolali, tepatnya sebelah SDN Masahan.

Akses jalan menuju pasar baru dinilai lebih sempit, masuk gang dan tidak ada angkutan umum. “Di sini [pasar baru] tidak ada akses angkutan,” kata dia.

Sementara, pasar lama terletak di pinggir jalan raya Solo-Semarang yang saat ini sudah digunakan untuk taman. Bila disana, Erna mengatakan pembeli lebih mudah akses angkutan umum di pasar lama. “Kami memang orang pasar, kami manut sama pemerintah mau dipindah kemana mana,”

Erna berharap pemerintah bisa paham problematika pedagang setelah pindah ke pasar baru. Pasar baru memang fasilitasnya lebih bagus, kata Erna, namun pengunjungnya semakin sepi.“Langgangan hilang semua,” ucap dia.

Erna mengakui pasar baru lebih baik, bersih, dan tertata. Namun, bila disuruh memilih, Erna ingin kembali ke pasar lama yang pembelinya lebih ramai.

Baca juga: Kucurkan Rp4 Miliar, Kudus Benahi 8 Pasar Tradisional

Lurah pasar mojosongo, Drajat Nur Cahyo, menceritakan pasar lama sudah berdiri lebih dari 50 tahun. Selanjutnya sekitar 2019, para pedagang direlokasi ke pasar yang baru. Dulu, kondisi pedagang di pasar lama masih membaur.

“Yang lama masih membaur satu komplek membaur, jadi ada yang kelontong, sayuran, tahu tempe, pakaian jadi satu,” ucap dia di kantornya, Senin (28/11/2022).

Kemudian pasar baru, kata Drajat, sudah terkelompok dan diklasifikasikan sesuai jenis dagangan, sehingga modelnya lebih modern. “Pasar bagian bawah untuk makanan basah, pasar atas untuk makanan kering-kering,” kata Drajat.

Bila dibandingkan, Drajat menilai luas pasar lama dan pasar baru hampir sama, yakni sekitar satu hektar. Sementara, letak pasar baru lebih ke dalam kampung. Pasar tersebut dikelola pemerintah kabupaten, dengan penjual sekitar 400 orang.

“Ada penambahan los di pasar baru, tapi penjual di pasar baru lebih sedikit,” jelasnya.

Baca juga: Mudah dan Cepat, Ini 5 Pasar Tradisional Sukoharjo yang Layani Belanja Online

Drajat mengatakan penjual di pasar baru ada yang kurang laku bisa jadi kemudian tidak berjualan. Drajat mengakui pengunjung pasar baru lebih berkurang dibanding pengunjung di pasar lama.

“Pengunjungnya sendiri sudah lebih berkurang. Karena banyak penjual keliling itu mengurangi juga,” kata dia.

Drajat juga mengakui bahwa pasar baru saat ini tidak dilalui jalur kendaraan umum, seperti di pasar lama.

Selain itu, dampak pandemi Covid-19 dinilai juga berpengaruh besar pada perputaran ekonomi di pasar. Untuk menghidupkan pasar, pemerintah menggelar semacam acara-acara di pasar baru.

“Semacam terobosan, satu tahun dua kali ada santunan anak yatim, setiap Sabtu ada senam bersama di pasar,” ucap dia.

Baca juga: Wow! 5 Pasar Tradisional di Sukoharjo Go Digital, Belanja Cukup dari Rumah Saja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya