SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan rel pelabuhan (JIBI/Solopos/Antara/Joko Sulistyo)

Rel menuju Pelabuhan Emas Semarang yang hendak dibangun PT KAI Daops IV terhalang pelokalan warga Kebonharjo.

Semarangpos.com, SEMARANG — Warga Kebonharjo, Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang kembali menolak rencana pembangunan rel menuju Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang yang melentasi permukiman mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aksi penolakan kembali dilakukan di Kelurahan Tanjung Mas, Jumat (4/3/2016) setelah mendengar rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) IV Semarang yang akan melakukan pengambilan data topografi.

Ratusan warga Kebonharjo sudah berkumpul di kawasan permukiman mereka bersiap menyambut petugas PT KAI, termasuk poster-poster dan tulisan bernada penolakan pembangunan jalur rel.

Perwakilan dari warga Kebonharjo, F.X. Mudjihardju mengatakan ratusan warganya resah akibat keberadaan surat dari PT KAI Daops IV Semarang terkait rencana pengambilan data topografi.

“Padahal, sebelumnya kondisi sudah membaik dan kondusif. Namun, begitu mendengar adanya surat itu, warga kembali resah karena jika KAI berniat membangun rel baru pasti ditolak warga,” katanya.

Ia mengatakan warga Kebonharjo sudah melakukan audiensi dengan DPRD Kota Semarang, pemerintah provinsi, Ombudsman, dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika mengenai penolakan rel itu.

Pembangunan jalur baru rel kereta api menuju Pelabuhan Tanjung Emas tersebut, kata dia, akan mengenai permukiman warga, termasuk di antaranya 140 bidang lahan yang sudah bersertifikat sehingga warga sepakat menolak.

Meski petugas PT KAI yang ditunggu tak kunjung datang, warga tetap berkumpul dan menyatakan tetap siaga dan tidak akan lengah jika sewaktu-waktu ada aktivitas PT KAI di wilayah mereka.

“Kami tidak akan arogan dan tetap menyambut baik jika mereka (petugas PT KAI, red.) datang. Hanya saja, kami minta PT KAI tidak boleh semena-mena,” kata Ketua RW X Kebonharjo.

KAI Arogan?
Kuasa hukum warga RW X Kebonharjo, Kelurahan Tanjung Mas Budi Sekoriyanto mengatakan beredarnya surat itu membuat warga resah dan tidak tenang meski akhirnya kegiatan tersebut dibatalkan.

“Warga melihat PT KAI yang tidak sosialisasi dan koordinasi terlebih dulu. Itu bentuk arogansi. Kalau reaktivasi jalur lama tidak masalah, namun kalau mengenai permukiman warga jelas menolak,” katanya.

Sementara itu, Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Gatut Sutiyatmoko menjelaskan tidak ada rencana kegiatan yang berkaitan dengan warga Kebonharjo melainkan hanya topografi. “Yang ada hanya kegiatan topografi, yakni pengecekan struktur tanah. Itupun sudah ada pemberitahuan kepada musyawarah pimpinan kecamatan [muspika] dan kelurahan,” pungkasnya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya