SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja mengerjakan proyek revitalisasi rel kereta api (KA) di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jateng, Rabu (17/1/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Rel ke Pelabuhan Tanjung Emas perlu dipercepat pembangunannya demi menguatkan transportasi logistik.

Semarangpos.com, SEMARANG — Anggota DPR mendorong percepatan proyek rel pelabuhan yang menghubungkan Stasiun Tawang dan Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang. “Jalur rel pelabuhan ini sangat mendukung kereta api [KA] logistik,” kata anggota Komisi VI DPR Bambang Haryo Soekartono saat meninjau Stasiun Tawang, Kota Semarang, Jumat (26/1/20180.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, Jateng sekarang ini menjadi tempat yang favorit bagi kalangan pengusaha dan industri untuk berinvestasi seiring tingginya upah minimun regional (UMR) di beberapa daerah. Ia memaparkan sudah mulai banyak pengusaha yang memindahkan industrinya ke Jateng, seperti Solo dan sebagainya karena semakin mahalnya UMR di beberapa wilayah, seperti DKI Jakarta dan Jawa Timur.

“Tentunya, ini harus diantisipasi secara cepat dengan penguatan transportasi logistik di Jateng, termasuk yang penting jalur rel yang menghubungkan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang,” katanya.

Dengan adanya jalur rel pelabuhan, kata politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu, aksestabilitas ekonomi terhubung dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ke semua kawasan industri yang ada di Jateng. “Yang sudah berminat sekarang ini, Solo dan Jogja. Ada dry port di Stasiun Jebres Solo yang seharusnya bisa digunakan untuk terminal kontainer, tetapi harus dikosongkan dulu,” katanya.

Legislator yang membidangi BUMN, koperasi, investasi, perdagangan dan perindustrian itu mengatakan dry port di Stasiun Jebres Solo masih dipakai menumpuk tiang aliran listrik untuk elektrifikasi jalur KA Solo-Jogja-Purworejo. “Namun, sejak 2016 belum juga dipasang. Kami akan mendesak Kementerian Perhubungan untuk segera memasang pipa-pipa ini agar dry port bisa dimanfaatkan untuk penumpukan kontainer,” katanya.

Untuk pengerjaan rel pelabuhan Semarang, Bambang mengakui masih ada kendala, yakni pembebasan lahan di wilayah Kebonharjo karena ada tumpang tindih sertifikat yang dimiliki warga dengan PT Kereta Api Indonesia. Seharusnya, kata dia, tidak boleh terjadi tumpah tindih sertifikat semacam itu, tetapi bagaimanapun pemerintah pusat harus segera turun tangan mendorong penyelesaian jalur rel pelabuhan.

“Di Kabupaten Kendal juga akan dibangun pelabuhan besar untuk menambah kapasitas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Ya, nantinya biaya logistik akan menjadi murah,” katanya.

Sementara itu, Kepala PT KAI Daops IV Semarang Wiwik Widayanti menyebutkan setiap harinya ada sekitar 30 KA barang yang melintas, baik dari arah timur maupun barat. “Itu termasuk KA barang yang berangkat dari Semarang, sementara ini baru tiga KA barang. Ya, kami juga sudah siapkan tempat untuk penumpukan kontainer menunggu reaktivasi rel pelabuhan,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya