SOLOPOS.COM - Kendaraan antre melintasi perlintasan kereta api (KA) simpang tujuh Joglo, Banjarsari, Solo, Rabu (24/3/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Elevated rail atau rel layang di Simpang Tujuh Joglo, Banjarsari, Solo, rencananya tidak hanya single track tapi double track.

Hal itu diungkapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah I Jawa Tengah, Dheky Martin, saat wawancara dengan Solopos.com melalui telepon, Rabu (24/3/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dheky mengatakan saat ini masih mematangkan studi terkait pembangunan rel layang itu. Menurut rencana, akan dibangun dua jembatan baru guna persiapan pembangunan.

Jembatan pada pembangunan rel layang simpang Joglo, Solo, itu khususnya di utara Viaduk Gilingan yang berdekatan dengan Jembatan Kali Anyar, Ngemplak, Banjarsari. Kemudian, pembangunan single elevated railway di lokasi yang ditentukan.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Terlibat Laka Maut Di Ringroad Mojosongo Solo, Sopir Truk Ngaku Tidak Tahu

Hal itu untuk persiapan menuju jalur ganda. “Jadi kami harus pindahkan relnya dari bawah menjadi layang. Setelah itu baru dilengkapi jalur gandanya,” jelas Dheky.

Masa pengerjaan single elevated railway itu direncanakan sekitar 18 bulan. Artinya baru pada 2022 proyek ini akan selesai. Itu jika pembangunan dimulai sesuai rencana yakni dengan peletakan batu pertama pada Juli 2021.

Sebelumnya diinformasikan, rel layang Simpang Joglo, Banjarsari, Solo, ini akan dibangun sepanjang 1,8 kilometer (km) dari utara Viaduk Gilingan sampai Stasiun Kadipiro. Saat ini, pihak-pihak terkait tentang menyiapkan hal-hal teknis maupun nonteknis terkait proyek itu.

Baca juga: Kubu Moeldoko Disinyalir Mulai Masuk, Partai Demokrat Solo Rapatkan Barisan

Penetapan Lokasi

Jika pembangunan harus dimulai pada pertengahan 2021, artinya PPK memiliki waktu sekitar 3-4 bulan untuk merampungkan persiapan termasuk pembebasan lahan. Tim PPK tanah sudah mendata warga dan tanah yang terdampak bersama kelurahan dan dinas terkait.

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Ahyani mengatakan saat ini sudah ada penetapan lokasi (penlok) pembangunan rel layang Simpang Joglo. Sedangkan pembebasan lahannya tengah dalam pembahasan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawan Permukiman Provinsi Jateng.

“Skema pembebasan lahan ada dua, pertama lahan terdampak sesuai penlok yang sudah ada. Lainnya ada dampak sosialnya,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani.

Baca Juga: Nyaris Masuk Divisi 2, PSSI Wonogiri Lakukan Ini Untuk Kembalikan Kejayaan Persiwi

Teknis penghitungan ganti untung itu, kata Ahyani, akan sama dengan pembebasan lahan proyek kereta bandara maupun Stasiun Kadipiro beberapa waktu lalu. Semuanya akan ditransfer ke rekening warga terdampak.

Hunian terdampak paling banyak berdiri di lahan PT KAI. “Sebagian lahan hak milik, ini lebih mudah karena tinggal dibeli. Yang di lahan PT KAI, paling ongkos bongkar dan ongkos angkut,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya