SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (ketiga dari kanan) mengecek kondisi kawasan Palang Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jumat (26/2/2021). Pemerintah berencana membangun rel layang tahun ini. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO -- Proyek pembangunan rel layang atau elevated rail simpang Joglo, Banjarsari, Solo, diperkirakan akan menggusur ratusan  lahan dan hunian warga.

Dari empat kelurahan terdampak, yakni Nusukan, Gilingan, Joglo, dan Banjarsari, Kelurahan Nusukan terdampak paling luas. Diperkirakan ada 200-an hunian warga di Nusukan yang berpotensi tergusur oleh pembangunan rel layang yang rencananya naik dari viaduk Gilingan tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mayoritas hunian dan lahan yang kena dampak itu merupakan aset PT KAI. Camat Banjarsari, Irianto, mengatakan dari empat kelurahan terdampak, tiga kelurahan sudah selesai pendataan lahan dan hunian yang kena proyek rel layang simpang Joglo.

Baca Juga: Tergenang Air Hingga Ketinggian 90 Cm, Ini Foto-Foto Kondisi Viaduk Gilingan Solo

"Tinggal pendataan Kelurahan Nusukan yang masih berjalan sampai Rabu [10/3/2021] karena wilayah terdampaknya paling luas. Mungkin 30-40-an hunian [yang masih proses pendataan]. Pekan ini kami menyasar sisi barat rel. Kami ingin pendataan rampung secepatnya guna meminimalkan konflik lapangan,” katanya kepada Solopos.com, Minggu (7/3/2021).

Sebelumnya, pada Kamis (4/3/2021), Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menggelar rapat virtual membahas pembangunan elevated rail atau rel layang dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Rapat membahas persiapan nonteknis sebelum mulai pembangunan konstruksi. “Kami baru menghitung luas tanah dan hunian terdampak. Camat dan lurah sudah gerak untuk sosialisasi. Targetnya peletakan batu pertama berlangsung Juli,” terang Gibran kepada wartawan seusai rapat virtual, Kamis.

Baca Juga: Sudah Terima 90.000-An Dosis Vaksin Covid-19, DKK Solo Terus Ajukan Permintaan

19.000 Meter Persegi

Jumlah total lahan berikut hunian terdampak sekurang-kurangnya 19.000 meter persegi. Namun, jumlah hunian detail masih pendataan. Koordinasi terkait hunian terdampak bakal dilakukan bersama Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, Endah Sitaresmi Suryandari, mengatakan penentuan lokasi terdampak proyel rel layang Joglo belum rampung. "Kami perlu ada dokumentasi lokasinya agar bisa segera membantu relokasi dan mendukung faktor nonteknis lain,” jelasnya.

Sita, panggilan akrabnya, mengatakan sesuai hasil rapat sebelumnya, rel layang itu bakal naik mulai dari viaduk Gilingan. Viaduk yang kerap kebanjiran itu juga bakal direvitalisasi menggunakan anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

Baca Juga: 4 PSK Ditangkap di Hotel Wilayah Solo, 83 Kondom Disita

Dalam rapat itu juga dibahas mengenai pembangunan lintas atas atau flyover Jl Kerinci. DPUPR sudah menyiapkan detail engineering design (DED) pembangunannya.

“Apakah [dibangun] setelah atau bersamaan dengan elevated rail itu tergantung duit yang kami punya dan kondisi lokasi secara teknis. Misal kami punya duit sekarang dan dikerjakan bersamaan ya enggak masalah. Pun kalau dikerjakan setelahnya,” ungkap Sita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya