SOLOPOS.COM - Kereta Api (KA) Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS) melintas di rel simpang tujuh Joglo, Banjarsari, Solo, Selasa (4/1/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Jalan kampung sekitar kawasan simpang Joglo, Banjarsari, Solo, siap-siap kelimpahan arus lalu lintas kendaraan yang mencari jalur pengalihan atau alternatif saat simpang tujuh itu ditutup terkait pembangunan rel layang tahun ini.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (12/1/2022), sebagian warga Kelurahan Joglo, Solo, telah ancang-ancang mencari rute alternatif apabila simpang tujuh Joglo ditutup. Mereka akan mengambil rute jalan-jalan kampung sekitar simpang Joglo untuk menunjang aktivitas mereka.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Diberitakan sebelumnya, saat pelaksanaan pemasangan gelagar dan rangka jembatan di simpang Joglo terdapat titik lokasi penempatan crane. Terkait itu akan dilakukan penutupan simpang Joglo secara total selama pekerjaan berlangsung.

Baca Juga: Underpass Simpang Joglo Solo Dibangun Kementerian PUPR, Ini Lokasinya

Warga Kelurahan Joglo, RT 002/RW 010, Kecamatan Banjarsari, Solo, Mulyadi, mengatakan dalam proses pembangunan rel layang ada kemungkinan penutupan jalan simpang tujuh itu. Dalam hal itu, kendala yang ditemui warga adalah kemacetan. “Ada kendala memang karena pasti macet kalau pembangunan dimulai,” katanya pada Solopos.com, Rabu (12/1/2022).

Mulyadi menambahkan apabila nantinya ada penutupan jalan, ia harus melewati jalanan kampung untuk mengakses lokasi yang sebelumnya bisa diakses melewati ruas jalan yang ditutup. “Ya harus muter dulu lewat jalanan kampung,” katanya. Ia juga mencontohkan apabila ia akan menuju Jl Sumpah Pemuda, Kadipiro, ia dapat melewati Gg Kawi VII, Joglo.

Sementara itu, penarik becak, warga Kecamatan Tanon, Sragen, yang kerap mangkal di depan Pasar Joglo, Sutiyo, mengatakan apabila terjadi penutupan jalan, ia akan melewati jalanan kampung untuk menuju kawasan Pasar Joglo tempat ia menunggu penumpang. “Ya enggak apa-apa, paling kan bisa lewat jalan kecil,” tuturnya.

Baca Juga: Rel Layang Kelar 2023, Waktu Tempuh Simpang Joglo Jadi Hanya 2 Menitan

Warung Sepi Pembeli?

Sutiyo mengatakan penumpang becaknya rata-rata adalah warga sekitar. Sehingga adanya penutupan ruas jalan simpang Joglo saat pembangunan rel layang menurutnya tak banyak berpengaruh terhadap dirinya.

Sementara itu, dampak penutupan jalan saat pembangunan rel layang Joglo telah dipikirkan oleh pedagang soto di tepi simpang Joglo, tepatnya depan poskamling Kadipiro RT 001/ RW 003, Jasmin. Ia mengatakan apabila ada penutupan jalan, warung sotonya mungkin akan berubah dari lokasi asalnya.

Pelanggan soto Jasmin pada umumnya adalah pengendara yang melintas di Simpang Joglo dan warga sekitar. Ia memprediksi apabila ada penutupan jalan simpang Joglo, pelanggan sotonya nantinya hanya para buruh proyek rel layang Joglo.

Baca Juga: Proyek Pembangunan Rel Layang Joglo Solo Resmi Dimulai

“Kalau jalan ditutup palingan sepi, pembeli biasanya orang lewat aja, sama warga sedikit. Besok paling ya cuma orang-orang proyek situ. Semoga aja tetep bisa jualan seperti biasa,” terangnya.

Terkait akses jalan menuju tempat dagangnya, Jasmin menilai tak ada banyak dampak yang ia rasakan. Ia nantinya mampu mengantisipasi dengan pergi pulang melalui jalanan kampung. “Lewat sini-sini [jalan kampung] saja masih bisa,” imbuhnya.

Proyek pembangunan rel layang Joglo yang merupakan bagian dari proyek nasional jalur ganda rel Solo Balapan-Kalioso dimulai dengan peletakan batu pertama pada Sabtu (8/1/2022) lalu. Tahap pertama pembangunan itu yang menghabiskan anggaran Rp280 miliar dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Wika).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya