SOLOPOS.COM - Rektor ITK, Prof Budi Santoso. (Itk.ac.id)

Solopos.com, SOLO – Rektor Institut Teknologi Kalimantan atau ITK, Prof Budi Santosa, menjadi sorotan publik akibat status di akun media sosialnya yang dinilai memuat unsur SARA. Dalam kicauan itu dia menyebut mahasiswi berhijab sama dengan manusia gurun.

Kicauan itu disampaikan berkaitan dengan mahasiswi berhijab yang menjadi peserta beasiswa LPDP. Menanggapi kontroversi tersebut, pihak kampus pun angkat bicara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kampus menyebut tulisan Prof Budi Santosa di media sosial itu merupakan tulisan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan jabatan sebagai Rektor ITK.

“Oleh karena itu, mohon pemberitaan dan komentar lebih lanjut baik oleh media maupun para netizen tidak mengaitkan dengan institusi ITK, dan awak media atau para netizen dapat langsung berkomunikasi dengan beliau,” demikian respons Kampus Intitut Teknologi Kalimantan yang disampaikan melalui situs web itk.ac.id sebagaimana dikutip Solopos.com, Minggu (1/5/2022).

Baca juga: Marine Le Pen Larang Jilbab Jika Terpilih Jadi Presiden Prancis

Kontroversi itu pun mendapat komentar menohok dari Menkopolhukam, Mahfud MD. Dia menyebut tindakan Prof Budi Santoso itu tidak bijaksana dan salah besar.

“Model pakaian adalah produk budaya. Maka, menuduh orang pakai penutup kepala seperti jilbab ala Indonesia, Melayu, Jawa, dan lain-lain sebagai manusia gurun adalah salah besar,” tulis Mahfud dalam akun Twitter miliknya.

Mahfud MD menambahkan, penggunaan penutup kepala itu bertujuan untuk menutupi aurat dengan alasan kesopanan yan tidak dapat disimbolkan dengan pemakaian cadar atau gamis yang merupakan atribut orang Arab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya