SOLOPOS.COM - Suasana Umbul Pelem, Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, Minggu (26/12/2021). Selama libur Nataru, jumlah pengunjung objek wisata meningkat setelah tutup selama berbulan-bulan gara-gara pandemi Covid-19. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Selama libur Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru), sejumlah objek wisata di Klaten dijejali pengunjung. Berkah di tahun baru membikin pengelola objek wisata optimistis pariwisata di Kabupaten Bersinar bangkit lagi pada 2022 setelah dua tahun terpuruk gegara pandemi Covid-19.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten, jumlah total pengunjung wisata dari 33 destinasi sebanyak 138.290 orang selama Nataru atau 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Jumlah kunjungan terbanyak terjadi pada Sabtu (1/1/2022) mencapai 21.905 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Satu dari puluhan objek wisata yang dijejali pengunjung selama Nataru yakni Umbul Pelem, Desa Wunut, Kecamatan Tulung. Bahkan, objek wisata yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Sumber Kamulyan tersebut mencatatkan rekor jumlah pengunjung tertinggi sejak objek wisata itu dibangun.

Baca Juga: Tembus 320.000 Orang, Serbuan Vaksinasi Polres Klaten Lampaui Target

“Jumlah pengunjung pada Sabtu [1/1/2022] menjadi rekor selama ini mencapai lebih dari 5.000 orang. Sebelum-sebelumnya paling banyak sekitar 4.000 orang,” kata Iwan saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (3/1/2022).

Rekor jumlah pengunjung itu berdasarkan total kunjungan dalam sehari dengan jam buka menyesuaikan ketentuan yang diberlakukan pemerintah yakni pukul 08.00 WIB-16.00 WIB. Mereka tak datang dalam satu waktu lantaran diterapkan pembatasan sesuai ketentuan yang ditetapkan pemerintah selama Nataru yakni 75 persen dari kapasitas.

Pengelola menerapkan sistem buka-tutup selama Nataru terutama pada Sabtu yang bersamaan dengan libur tahun baru 2022. “Kami terapkan sistem buka-tutup itu mulai pukul 09.30 WIB hingga 12.00 WIB. Ketika pengunjung di dalam objek wisata sudah 50 persen dari total kapasitas [Umbul Pelem bisa menampung 5.000 orang], kami tutup dulu. Kalau ada pengunjung yang keluar, baru kami buka lagi dan masukkan pengunjung baru,” kata Iwan.

Baca Juga: Paket Sembako Bergambar Puan Maharani Disebar di Klaten

Iwan memperkirakan meningkatnya jumlah kunjungan saat tahun baru itu terjadi menyusul ada pelonggaran yang diterapkan pemerintah seiring menurunnya angka kasus Covid-19. Warga kembali mengisi hari libur mereka setelah sekian lama tak berwisata gegara pandemi Covid-19.

Iwan pun mengakui melonjaknya jumlah kunjungan wisata ke Umbul Pelem diperkirakan terjadi lantaran ada penambahan wahana di objek wisata yang dibuka untuk umum pada 2018. Pembangunan dan perluasan kawasan objek wisata itu dilakukan secara bertahap dari semula ada dua kolam untuk dewasa dan anak-anak kini dilengkapi dengan waterboom hingga kolam renang balita.

Dengan peningkatan jumlah pengunjung selama Nataru, memberi angin segar bagi pengelola pada pengujung tahun. 2021 menjadi tahun terpuruk bagi pengelola objek wisata. Melonjaknya kasus Covid-19 memaksa objek wisata ditutup selama berbulan-bulan. “Tutup saat PPKM itu terjadi pada Juni-Oktober,” kata Iwan.

Baca Juga: Belum Ada Putusan, SD dan SMP Wonogiri Masih Terapkan PTM Terbatas

Iwan optimistis objek wisata air di Klaten termasuk Umbul Pelem bangkit lagi pada 2022 meski masih diterapkan pembatasan. Dia menjelaskan Umbul Pelem selama ini menjadi penopang ekonomi warga Wunut. “Semoga saja pada 2022 ini kembali normal dan pandemi berakhir hingga seluruh objek wisata di Klaten bangkit lagi,” kata dia.

 

Umbul Ponggok

Begitu pula dengan pengelola Umbul Ponggok, Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo. Mereka mendapatkan angin segar selama Nataru dengan pelonggaran yang diberikan dan berdampak pada meningkatnya jumlah pengunjung.

“Paling banyak jumlah pengunjung pada Sabtu [1/1/2022] sekitar 1.800 orang,” jelas Kepala Divisi Wisata Berdesa BUM Desa Tirta Mandiri Desa Ponggok, Suyantoko.

Baca Juga: Naik 100 Persen, Alokasi BLT Wonogiri 2022 Capai Rp85,424 Miliar

Meski tak sebanyak jumlah kunjungan saat musim liburan sebelum ada pandemi Covid-19, pengelola tetap bernapas lega. Setidaknya, 2021 yang menjadi tahun berat gegara pandemi Covid-19 ditutup dengan manis.

Sepanjang 2021, Umbul Ponggok lebih sering tutup gara-gara pandemi Covid-19. Baru sekitar pertengahan September 2021 objek wisata air bisa dibuka untuk umum meski dengan pembatasan ketat.

“Kami optimistis di 2022 apa yang kami rencanakan pada 2020 dan tertunda karena Covid-19 bisa dilaksanakan. Kami berharap pandemi Covid-19 bisa segera berakhir dan objek wisata bisa tetap buka terus,” jelas dia.

Baca Juga: Pedagang Berharap Revitalisasi Wisata WGM Wonogiri setelah Lebaran 2022

Kepala Disparbudpora Klaten, Sri Nugroho, mengatakan selama Nataru pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 ada pelonggaran yang diterapkan pemerintah menyesuaikan Inmendagri. Pelonggaran itu yakni pembatasan jumlah pengunjung sebanyak 75 persen dari total kapasitas. Sementara, selama PPKM level 2, pembatasan yang diterapkan yakni 25 persen dari total kapasitas.

“Ketentuan Nataru sudah berakhir artinya sekarang kembali lagi ke pemberlakuan pembatasan 25 persen dari total kapasitas,” kata Nugroho.

Melihat jumlah pengunjung selama Nataru, Nugroho juga optimistis wisata di Klaten bangkit lagi pada 2022. Namun, dia mengingatkan tetap ada pembatasan yang diberlakukan serta penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 agar tak ada klaster di objek wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya