SOLOPOS.COM - Kondisi arus lalu lintas di jalan Tegalgondo-Tulung di wilayah Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, Minggu (2/1/2022) siang padat merayap. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Jumlah pengunjung di Umbul Pelem, Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, mencapai rekor pada tahun baru ini. Dalam sehari, jumlah total pengunjung tembus 5.000 orang pada Sabtu (1/1/2022).

Kepala Desa Wunut, Iwan Sulistya Setiawan, mengatakan selama ini pengembangan Umbul Pelem terus dilakukan. Ada penambahan sejumlah wahana kolam renang terutama kolam anak-anak.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Iwan menjelaskan selama ini jumlah maksimal kunjungan wisata di Umbul Pelem maksimal mencapai 4.000 orang. Kondisi serupa terjadi pada pekan lalu bersamaan dengan libur Natal.

Baca Juga: Soal Jalur Evakuasi Merapi, Sri Mulyani Harap Aktivitas Tambang Diawasi

Namun, jumlah pengunjung melonjak mencapai 5.000 orang pada Sabtu (1/1/2022) bersamaan dengan libur tahun baru. Jumlah pengunjung itu menjadi rekor kunjungan sejak Umbul Pelem.

“Pada Sabtu ada 5.000 orang. Ini rekor sejak Umbul Pelem dibuka. Selama ini jumlah pengunjung kalau libur akhir pekan atau tanggal merah rata-rata 4.000 orang. Sementara hari biasa 1.000-1.200 orang. Pada hari Minggu [2/1/2022], jumlah pengunjung sekitar 4.000 orang,” jelas Iwan kepada Solopos.com, Minggu (2/1/2022).

Iwan mengatakan protokol kesehatan tetap diberlakukan. Sistem buka-tutup diterapkan agar pengunjung objek wisata tak membeludak. Selain itu, ada penerapan aplikasi Peduli Lindungi untuk skrining pengunjung.

Baca Juga: “Wisata Jeglongan 7000” Tak Dilepas sebelum Jalur Merapi Mulus

Terkait tiket masuk, Iwan mengatakan pada hari biasa saat Senin-Jumat tiket masuk Rp8.000 per orang. Sementara saat Sabtu-Minggu atau tanggal merah tarif tiket Rp10.000 per orang.

Tak hanya di Umbul Pelem, pengunjung di objek wisata lain serta tempat kuliner di sekitar Wunut membeludak. Sistem buka-tutup juga diterapkan di sejumlah pemancingan wilayah Desa Wunut seperti pemancingan 100. Tempat kuliner lainnya yang ramai pengunjung di Wunut yakni Griyo Dhahar Semego dan Umbul Asri. “Hampir merata semua wisata dan kuliner ramai,” kata dia.

Ramaianya pengunjung objek wisata dan kuliner di wilayah Wunut dan sekitarnya membuat arus lalu lintas sepanjang jalan Tegalgondo-Tulung meningkat pada Sabtu-Minggu. Kepadatan arus lalu lintas terutama terjadi di sepanjang ruas jalan antara Janti, Polanharjo serta Wunut, Tulung yang ramai dengan tempat kuliner dan objek wisata seperti Umbul Manten di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo dan Umbul Pelem di Desa Wunut. Arus lalu lintas padat merayap pada Minggu mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB.

Baca Juga: Ada Jembatan Gantung, Warga Girpasang Berharap Bisa Bawa Motor ke Rumah

Untuk mengurai kepadatan lalu lintas, aparat kepolisian, TNI, serta petugas Linmas disebar ke beberapa persimpangan. Seperti di simpang empat Wunut yang menjadi akses ke wisata dan jalur alternatif ke Boyolali.

Salah satu petugas Linmas Desa Wunut, Mari, 54, mengatakan saban Minggu arus lalu lintas di sepanjang ruas jalan Tegalgondo-Tulung terutama antara Janti dengan Wunut padat. Jalur itu menjadi akses ke berbagai objek wisata yang tersebar di beberaa wilayah seperti Desa Wunut, Janti, serta Sidowayah.

“Untuk kepadatan arus lalu lintas hari ini lebih ladat dibandingkan hari Minggu biasanya. Kepadatan terutama terjadi antara pukul 11.00 WIB-14.00 WIB. Kalau kondisi arus lalu lintas padat merayap seperti ini memang biasa terjadi,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya