SOLOPOS.COM - Tersangka pembunuh pria-wanita di Banyuanyar, Banjarsari, Solo (berbaju biru) memperagakan salah satu adegan dalam rekonstruksi pembunuhan di rumah kontrakan di Banjarsari, Solo, Kamis (14/5/2020). (Solopos/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO -- Rekonstruksi pembunuhan pria-wanita di Banyuanyar, Banjarsari, Solo, digelar di dua lokasi yakni di rumah kontrakan di wilayah Banyuanyar dan sekitar kawasan Pasar Burung Depok Solo, Kamis (14/5/2020).

Seusai menjalankan proses rekonstruksi di rumah kontrakan yang merupakan tempat kejadian perkara (TKP), kepolisian dan petugas kejaksaan menuju kawasan Pasar Depok Solo. Di situlah, tersangka pembunuh pria-wanita di Banyanuar membeli tiga bungkus racun tikus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasatreskrim Polresta Solo, AKP Purbo Adjar Waskito, saat dijumpai wartawan, Kamis, mengatakan sebagian besar rekonstruksi digelar di rumah kontrakan tempat tersangka AMC alias C alias G warga Gilingan, Banjarsari, membunuh korbannya.

Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Abaikan Putusan MA, DPR Kecam Perpres Jokowi

Ekspedisi Mudik 2024

Di kawasan Pasar Depok Solo, yang merupakan tempat tersangka membeli racun, juga digunakan sebagai lokasi rekonstruksi.

"Total ada 38 adegan dan kami gelar di dua lokasi yakni kawasan Depok dan di rumah kontrakan sebagai TKP," kata AKP Purbo Adjar Waskito mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai, Kamis.

Prediksi Dokter Italia: Covid-19 Berakhir Sebelum Vaksin Ditemukan

Dia menambahkan berdasarkan uji kandungan Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng ditemukan kandungan sianida pada jus buah naga.

Diduga kuat racun sianida itulah yang mengakibatkan SN, warga Ciledug, Tangerang, dan TR, warga Ngadirojo, Wonogiri, meninggal dunia.

Racun Bereaksi Cepat

"Kalau hasil laboratorium sianida itu sesuai dengan komposisi racun tikus. Racun tikus bereaksi sangat cepat hingga mengakibatkan tubuh korban panas hingga meninggal dunia," imbuh dia.

Solopos Hari Ini: Pukulan Kedua Saat Pandemi

Efek panas inilah yang membuat kedua korban meninggal dunia dalam posisi telanjang. Mereka sengaja melepas pakaian mereka sendiri karena kepanasan.

Sementara itu, dalam pemeriksaan kepolisian beberapa waktu lalu tersangka mengakui dia mendatangi seorang pedagang keliling untuk membeli tiga bungkus racun tikus.

Selanjutnya, pedagang racun tikus keliling tersebut menawarkan tiga jenis racun tikus. Racun pertama seharga Rp2.500, racun kedua Rp7.500, dan racun ketiga Rp12.500.

Rekonstruksi Pembunuhan Pria-Wanita Banyuanyar Solo Digelar, Begini Kondisi Pelaku

Pelaku pembunuhan di Banyuanyar Solo itu kemudian membeli racun jenis kedua sebanyak tiga bungkus. Harga Rp7.500 dia tawar terlebih dahulu.

"Saya beli racun jenis kedua, saya tawar Rp5.500 per bungkus. Saya mencampur tiga racun tikus ini ke minuman jus yang dibuat oleh TR. Saya hanya meminta kedua korban minum jus itu dan mereka mau meminum jus itu karena tidak tahu kalau sudah saya kasih racun," ujar tersangka.

SBBI 2020 Beri Penghargaan Merek Bergengsi untuk 5 Kategori, Mal Sampai Rumah Sakit

Tindakan tersangka membunuh dua korbannya karena tahu korban lelaki SN memiliki uang senilai Rp725 juta. SN awalnya meminta tersangka mencarikan tanah.

Sedangkan, korban wanita TR tidak terkait langsung. Dia hanya diminta membantu membersihkan rumah kontrakan SN pada saat tersangka hendak melakukan pembunuhan. Polisi telah mengamankan uang Rp725 juta yang disimpan tersangka di rumah indekos wilayah Gilingan, Banjarsari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya