SOLOPOS.COM - Pekerja memasang seng untuk pagar proyek revitalisasi Jembatan Jurg B di Ngringo, Palur, Karanganyar, Kamis (1/9/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, KARANGANYAR — Rekayasa lalu lintas di Jembatan Jurug mulai diberlakukan pada Minggu (18/9/2022). Satlantas Polres Karanganyar akan menerapkan contra flow (melawan arus) di Jembatan C Jurug.

Kendaraan bermuatan lebih dari tiga ton seperti truk tronton dilarang melewati ruas contra flow tersebut. Kendaraan tipe muatan besar ini disarankan lewat jalan tol dengan melintasi jalur alternatif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

KBO Satlantas Polres Karanganyar, Iptu Anggoro Wahyu Setia Budi, mengatakan kendaraan sumbu roda lebih dari tiga di antaranya truk tronton atau muatan lebih tiga ton akan menyebabkan kemacetan apabila nekat melintas di contra flow. Ini melihat kondisi lebar jembatan C Jurug hanya enam meter.

“Lebar jembatan enam meter hanya cukup untuk simpangan mobil pribadi. Untuk truk tronton lebih baik lewat ringroad atau jalan tol,” katanya, Selasa (13/9/2022).

Baca Juga: Jembatan Jurug B Solo Ditutup, Warga Bisa Pilih 3 Rute Jalur Alternatif

Dia meminta pengguna kendaraan bermotor menghindari jembatan Jurug selama diberlakukan rekayasa lalu lintas. Rekayasa lalu lintas ini berlangsung selama proyek pembangunan jembatan B Jurug dikerjakan. Pengguna jalan bisa mencari jalur alternatif lain baik dari Karanganyar ke Kota Solo dan sebaliknya.

Jalur alternatif ini misalnya melewati ringroad atau kawasan Kebakkramat. Saat contra flow diberlakukan di Jurug, dipastikan akan terjadi kepadatan lalu lintas di Palur dan simpang 413.

“Simpang 413 padat karena limpahan dari pengguna kendaraan yang lewat Jembatan Mojo ke Karanganyar,” katanya.

Guna mengantisipasi kepadatan lalu lintas ini, Satlantas akan menempatkan sejumlah personel. Mereka disebar di Jembatan Jurug, bawah Flyover Palur, dan simpang 413 Bremoro.

Baca Juga: Jembatan Lama Jurug Bikin Merinding Saat Dilewati, Ini Penyebabnya

Selain itu mereka juga memasang rambu di simpang strategis seperti simpang Papahan, simpang 413 Bremoro, flyover, simpang tiga Sroyo, simpang Kebakkramat, exit Tol Karanganyar dan Jembatan Grompol.

“Rambu itu mengingatkan agar pengguna jalan menghindari lewat jembatan Jurug serta mengarahkan kendaraan bersumbu roda lebih dari tiga ke ruas alternatif,” kata Anggoro.

Sementara untuk jembatan lama Jurug, dia mengatakan akan ditutup. Itu dikarenakan kondisinya rapuh dan dikhawatirkan kerusakan kian parah. “Jembatan lama selama ini hanya dilewati motor. Tapi karena kondisinya rapuh nanti ini akan kita tutup,” katanya.

Dikatakannya pemegang otoritas jembatan Jurug tak mau mengambil risiko jika tetap membuka jembatan lama tersebut. Tak dimungkiri selama pembangunan jembatan B Jurug, volume kendaraan yang akan melewati jembatan lama dipastikan bertambah. Menurutnya terlalu berisiko jika jembatan tersebut dibuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya