SOLOPOS.COM - Anung Indro Susanto (kanan), menyerahkan salinan berkas surat keputusan (SK) pensiun dini sebagai pegawai negeri sipil (PNS) kepada Ketua KPU Solo, Agus Sulistyo (kiri), di Kantor KPU Solo, Selasa (20/10/2015). (Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO -- Lima tahun lalu, Anung Indro Susanto, resign dari pegawai negeri sipil Pemkot Solo untuk maju sebagai calon wali kota atau cawali di Pilkada 2015.

Saat itu, Anung berpasangan dengan M Fajri membentuk pasangan Afi. Mereka diusung enam parpol yang berkoalisi di bawah bendera Koalisi Solo Bersama (KSB).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Enam parpol itu di antaranya ada Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Sedih! Ibu dan Anak di Sragen Positif Covid-19, Diduga Tertular Tukang Jahit

Ekspedisi Mudik 2024

Namun pasangan Anung Indro Susanto dan M Fajri kalah dari lawannya, FX Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo yang diusung PDIP, di Pilkada 2015. Lama tidak terdengar kabarnya, nama Anung Indro Susanto kembali mencuat di tengah dinamika Pilkada Solo 2020.

Anung disebut akan maju sebagai cawawali berpasangan dengan Achmad Purnomo sebagai cawali. Achmad Purnomo gagal maju lewat PDIP pada Pilkada 2020 ini lantaran DPP partai tersebut menjatuhkan rekomendasi kepada Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa.

Kabar duet Purnomo-Anung mencuat dari pernyataan Ketua DPD PSI Solo, Antonius Yogo Prabowo, Rabu (5/8/2020). Saat itu, Yoga, panggilan akrabnya mengaku ditawari beberapa politikus Solo agar masuk gerbong koalisi pengusung Purnomo-Anung.

Soal Mobil Dinas Baru, Banggar DPRD Solo Klaim Hanya Bahas 3 Unit Untuk Wakil Ketua

Bahkan PSI ditawari uang hampir Rp1 miliar agar mau masuk barisan pengusung Achmad Purnomo dan Anung Indro Susanto di Pilkada Solo 2020. Tapi tawaran itu langsung ditolak mentah-mentah oleh PSI Solo. PSI tetap berkomitmen untuk mendukung Gibran Rakabuming Raka.

Momong Cucu

Saat dihubungi Solopos.com di nomor ponselnya, Kamis (6/8/2020), Anung Indro Susanto mengaku selama beberapa tahun terakhir memang menepi dari aktivitas politik. Pensiunan PNS Pemkot Solo itu mengaku lebih banyak mengurusi bisnisnya.

“Kecil-cilan saja. Ada penjualan air minum dalam kemasan, properti di Wonogiri, dan jualan jamu herbal Contravid dengan saudara,” aku dia.

Telanjur Berdiri, Bupati Yuni Minta Tugu Perguruan Silat di Sragen Dibersihkan dan Dicat Jelang HUT RI

Usaha jamu Anung bersama kakaknya, Untung Wiyono (eks Bupati Sragen), diklaim bisa mencegah dari terpapar Covid-19. “Jamu herbal untuk kebugaran tubuh, juga untuk orang yang terkena [Covid-19] bisa sembuh,” kata dia.

Usaha itu, menurut Anung, sudah berjalan tiga hingga empat bulan terakhir. Selain menjalankan beberapa usaha, Anung juga mengisi waktunya dengan momong cucu. "Cucu dua orang. Rumahnya dekat rumah saya," kata dia.

Update Covid-19 Indonesia: Kasus Terkonfirmasi Positif Tembus 118.753 Orang

Anung mengatakan komunikasi dengan para koleganya di dunia politik dan pemerintahan masih terjalin baik. Namun, Anung Indro Susanto mengatakan tak ada rencana maju di Pilkada Solo 2020.

Dia pun mengaku sempat ditanya beberapa temannya apakah akan maju kembali di Pilkada Solo 2020. Tapi pertanyaan itu disampaikan kepadanya sudah lama. “Mereka nanya-nanya. Tapi parpol mana yang mendukung, wong semua ke sana,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya