SOLOPOS.COM - Ilustrasi kompleks perumahan (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Para pebisnis yakin penjualan rumah ke depan kian membaik.

Solopos.com, SOLO — Kalangan pebisnis properti optimistis penjualan rumah pada tahun depan lebih baik jika ketimbang tahun 2016 ini. Sebab, proses perizinan akan lebih mudah, penyaluran bantuan lebih baik, dan banyak unit yang telah siap dijual.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Real Estat Indonesia (REI) Jateng, M. R. Priyanto, mengatakan bermacam kendala membuat realisasi penjualan rumah tidak sesuai dengan target, di antaranya terbatasnya fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), subsidi suku bunga (SSB) yang belum lancar, dan perizinan di daerah yang belum seusai arahan pemerintah pusat.

Meski begitu, dia optimistis pada 2017 penjualan rumah akan semakin mudah dan mampu mencapai target. Hal ini karena pemerintah memastikan tetap menyalurkan FLPP, SSB, dan bantuan uang muka Rp4 juta. Pemerintah daerah sudah mulai melakukan penyederhanaan perizinan. Selain itu, situasi ekonomi dinilai lebih stabil dan diharapkan situasi politik juga lebih baik.

“Target penjualan rumah di Jateng, tahun depan tetap sama, yakni 10.000 unit setahun. Lahan tidak ada kendala, Jateng bisa membangun 20.000 unit dan saat ini sudah ada 3.000 unit rumah di Soloraya yang siap,” ungkap Priyanto saat ditemui wartawan di Atrium Solo Paragon Lifestyle Mall, Rabu (14/12/2016).

Menurut dia, permintaan rumah masih cukup tinggi, dari aparatur sipil negara (ASN) di Solo masih ada lebih dari 1.900 orang yang belum memiliki rumah dan diperkirakan sekitar 10.000 ASN di Soloraya belum memiliki rumah. Oleh karena itu, 3.000 unit rumah subsidi diyakini mampu terserap.

Hal ini mengingat bagi ANS masih ada tambahan bantuan pembiayaan dari Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapertarum) PNS dengan nilai Rp5,2 juta-Rp5,8 juta. Perbankan pun diharapkan lebih aktif menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR). Selain itu, TNI/Polri juga diberi kemudahan untuk membeli rumah murah maupun subsidi.

Oleh karena itu, meski pada 2017 harga rumah subsidi mulai naik menjadi Rp123 juta, ia menilai masih bisa dijangkau oleh masyarakat. Menurut dia, penjualan rumah komersil juga akan semakin baik dengan adanya tax amnesty atau pengampunan pajak.

Ketua REI Soloraya, Anthony Abadi Hendro P., juga mengaku optimistis penjualan rumah tahun depan akan lebih baik. Dia pun mengatakan target penjualan rumah murah dinaikkan dari 4.500 unit menjadi 5.000 unit.

Kepala Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Solo, Anggarani, mengungkapkan penyaluran kredit telah dihentikan pada Selasa (13/12/2016). Hal ini karena laporan penyaluran FLPP harus diserahkan pada Kamis (15/12/2016). Penyaluran KPR telah diberikan kepada lebih dari 1.000 unit rumah di tahun ini.

“Tahun depan penyaluran KPR diprediksi bisa lebih baik dan optimistis bisa menyalurkan untuk 2.000 rumah. Hal ini karena banyak pengembang yang telah memulai pembangunan, bahkan sudah ada unit yang siap jual. Selain itu, banyak pengembang yang berencana membangun rumah murah lebih dari 1.000 unit di tahun depan,” ujarnya.

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), Budi Hartono, mengatakan FLPP yang mulai disalurkan Oktober 2007 telah disalurkan kepada lebih dari 485.000 unit dengan nilai sekitar Rp27 triliun.

Tahun depan, FLPP akan naik dari Rp9,2 triliun menjadi Rp9,7 triliun untuk lebih dari 120.000 unit. SSB juga tetap diberikan sehingga suku bunga yang harus dibayar masyarakat tetap ringan, yakni dari 12% menjadi 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya