SOLO — Proses pengerjaan rehabilitasi Masjid Agung terus dikebut. Hingga saat ini, pengerjaan pada tahapan pemasangan lamber siring atau kayu pelindung rusuk yang mencapai 80 persen. Setelah itu, proses pemasangan atap metal roof motif sirap terus dilanjutkan. Namun pemasangan metal roof terkendala musim hujan.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Ketua Pelaksana Revitalisasi Masjid Agung Solo, Muhammad Mahmud, mengatakan pemasangan lamber siring kurang 20 persen. Sedangkan pemasangan metal roof baru mencapai 15 persen.
“Kendala utamanya ya musim hujan. Saat turun hujan pada siang hari, maka petugas harus menunggu selesai hujan. Nah, kalau hujannya sampai sore hari, kan otomatis pengerjaan dihentikan dan menunggu besok harinya,” papar Mahmud kepada wartawan, di Masjid Agung Solo, Senin (25/2/2013).
Kendati hujan menjadi kendala para pekerja, tetapi Mahmud menyakinkan bahwa pengerjaan proses rehabilitasi Masjid Agung bakal selesai akhir Maret. Saat ini, kata dia, para pekerja membagi tugas menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Artinya, pekerja tidak saling menunggu dalam pengerjaan rehabilitasi tersebut.
“Pekerja ada yang menyelesaikan pengecatan, membantu melakukan amputasi dan lainnya. Kami terus berupaya supaya hujan bukan kendala,” terang dia.
Menurutnya, semua bahan material dalam proses rehabilitasi Masjid Agung Solo telah tersedia semua. Dengan lengkapnya bahan baku tersebut, kata Mahmud, semakin memercepat proses pengerjaan.
“Pengecatan sudah hampir selesai. Tinggal menunggu amputasi yang belum sepenuhnya. Rencana kita ganti bahan amputasi yang pernah dilakukan pada rehabilitasi sebelumnya,” kata Mahmud.